Sekitar 75 persen pedagang pasar Batang ternyata belum terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-BPJS Kesehatan.
- Vaksin Datang, Sekda Wonogiri Optimis Atasi PMK
- BPJS Kesehatan Pekalongan Beberkan Tujuh Jurus Tagih Tunggakan Iuran Peserta untuk Kader JKN
- Bisa Cegah Stunting, Angka Konsumsi Ikan Purbalingga Digenjot
Baca Juga
Hal itu terungkap saat Sosialisasi BPJS Kesehatan Pekalongan bersama Paguyuban Pedagang Pasar Batang (P3B).
Hal itu disampaikan Ketua P3B, Anwar Rozikin di sela-sela sosialisasi. Ia menyebut, hanya 25 persen dari 1.600 pedagang yang sudah menjadi peserta JKN.
"Kami mengundang dari seluruh komunitas pasar. Yang pertama pengelola pasar, yang keduanya seluruh pedagang, yang ketiga ada petugas parkir dan ada lagi petugas bongkar muat," katanya di depan Aula Pasar Batang, Kamis (15/6/2023).
Ia mengapresiasi sosialisasi BPJS Kesehatan yang dilakukan pada para pedagang. Antusias para pedagang mengikuti pedagang itu sangat tinggi.
Anwar menyebut banyak pertanyaan warga yang terjawab dengan kehadiran jajaran BPJS Kesehatan Pekalongan.
Harapannya, para pedagang yang belum menjadi peserta bisa mendaftar.
Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Pekalongan, Sri Mugirahayu mendukung langkah jemput bola yang telah dilakukan oleh BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan di Pasar Batang.
“Saya mendukung program jemput bola untuk sosialisasi JKN ke komunitas-komunitas, salah satunya yang telah dilakukan di Pasar Batang. Program ini merupakan bentuk sambung rasa kepedulian kami kepada peserta untuk meningkatkan kesadaran pentingnya program JKN. Selain itu juga, memudahkan peserta dalam mengakses layanan baik administrasi maupun informasi tentang JKN tanpa perlu jauh-jauh ke kantor,” ungkap Cici sapaan akrabnya.
Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Kantor Cabang Pekalongan, Fredericus Hardianto Wijoyo menyebut sengaja melakukam sosialisasi dilakukan di komunitas pedagang pasar batang.
Tujuannya, memastikan seluruh penduduk di wilayah Batang ini tersosialisasi adanya program JKN.
"Jadi, harapannya dapat meningkatkan pemahaman, baik yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar untuk segera mendaftarkan ke dalam program JKN," katanya.
Didik, sapaan akrabnya mengakui pada saat Sosialisasi, pihaknya menemukan banyak pedagang yang belum terdaftar jadi peserta JKN. Tidak sedikit yang berminat untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan.
"Mungkin akan diagendakan satu kegiatan lagi yang secara kolektif ya, nanti kita akan datang dengan mobil customer service untuk memberikan layanan pendaftaran di khusus di pasar batang ini," jelasnya.
Ia menjelaskan, pedagang belum menjadi peserta JKN karena beberapa alasan. Tidak sedikit yang merasa membutuhkan karena belum sakit.
Didik juga mengatakan ada beberapa pedagang yang belum tersosialisasikan. Selain itu, para pedagang juga bukan pegawai suatu institusi atau perusahaan.
Harapannya, sosialisasi saat ini bisa menjangkau ke pedagang pasar batang.
"Lalu, tumbuh keinginan untuk pendaftaran sebagai peserta. Terkait pelayanan, ada beberapa keluhan tadi. Kita sudah konfirmasikan bahwa untuk saat ini rumah sakit dan BPJS Kesehatan sudah berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan kesehatan," jelasnya.
Didik menjamin jika ada pelaporan, maka pihaknya akan langsung mengonfirmasi rumah sakit yang bersangkutan.
Untuk program JKN, sebenarnya terdiri atas beberapa. Selain, rehabilitasi juga ada program promosi dan preventif juga. Kedua program itu dilakukan pada saat peserta di fasilitas kesehatan tingkat satu.
"Jadi untuk puskesmas itu ada ada edukasi sifatnya edukasi terhadap peserta JKN yang mungkin berupa olahraga. Kegiatan untuk promotif adalah olahraga bersama," ucapnya.
Harapannya, kegiatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat satu itu bisa memberikan melakukan preventif atau promotif terhadap orang yang belum sakit. Kemudian, orang tersebut tidak berkelanjutan untuk sakit.
Ia memperkirakan segmen kepesertaan pedagang seharusnya mandiri. Sebab, para pedagang termasuk kategori mampu.
- Hari Relawan PMI, Refleksi Dedikasi dan Pengorbanan Relawan PMI di Bumi Serambi Mekah
- Vaksin Tak Kenal Agama, Ketua Yayasan Sam Poo Kong: Dari Rencana 4 Hari Lanjut Sampai 52 Hari
- Dukung Percepatan Herd Immunity, BIN Gelar Vaksinasi Lanjutan