Penembakan terhadap para nelayan Indonesia terjadi di Perairan Bagan Siapi-api pada Minggu (9/9). Tiga orang nelayan tewas tertembus serjangan timah panas.
- 116 Warga Binaan Rutan Kelas II B Purbalingga Terima Remisi
- Kapolres Demak Ajak Warga Kerjasama Dalam Menjaga Kamtibmas
- Dokter Bimanesh Sutarjo Divonis Tiga Tahun Penjara
Baca Juga
Ketua Umum Front Nelayan Indonesia (FNI) Rusdianto Samawa menuturkan, kejadiannya terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, Kapal Motor Barokah Sari melakukan kegiatan mencari kerang dengan menggunakan alat teg telan di perairan Bagan Siapi-Api.
"Tiba-tiba kapal KM Barokah Sari disorot lampu yang sangat terang dan mengakibatkan ABK kapal silau dan langsung ditembak dan dikejar selama dua jam," ujar Rusdianto, dalam siaran persnya, Kamis (12/9).
Dia melanjutkan, menurut saksi bernama Ikep, Iya -ABK lainnya- tahu ciri-ciri kapal penembak. Dilaporkan, tiga orang tewas karena ditembak yakni Manggor, Agus dan Iwan.
Posisi korban Manggor terkena tembakan di samping kanan anjungan kapal. Sedangkan Agus terkena tembakan saat menggulung tali di Castel dan Iwan terkena tembakan di dapur saat sedang menggambil karung tempat mengemas kerang.
"Setelah itu nahkoda KM Barokah Sari bernama Sumpel menginfokan ke kapal yang lain untuk minta pertolongan," ujar Rusdianto.
Pada hari Senin (10/9) pukul 05.00 WIB, pertolongan datang dari anggota TNI AD bernama Iksan. Anggota TNI ini datang dengan menggunakan kapal teg telan atau tankrang dan menyarankan KM Barokah Sari untuk sandar di Posmat Panipahan.
"Dan langsung dibawa ke IGD untuk dapat perawatan pertama," ujar Rusdianto.
Selang dua jam kemudian, korban beserta dua ABK dibawa ke Tanjung Balai dengan menggunakan kapal Fery KM Mercury Express 1 no 177.
Dari hasil pemeriksaan dokter RSUD dr. Tengku Mansyur, Kota Tanjung Balai, lanjut Rusdianto, korban meninggal dan akan dilaksanakan autopsi di RS Jasmin Saragih, Pematang Siantar.
"Anggota Lanal TBA yang ikut serta yaitu Sert Yosrizal dan Kopda Patisari Ginting," ujarnya.
Pukul 13.05 WIB, korban bernama Agus dan Irwansyah dibawa ke RS Bhayangkara Medan dengan menggunakan ambulans dan untuk proyektil kondisi pecah di dalam tubuh.
Sebagaimana dilaporkan, pada hari Senin tanggal 10 September 2018 pukul 10.10 WIB, telah tiba kapal Fery Mercury Express yang membawa korban KM Barokah Sari (GT. 15) yang dinahkodai Sumpel dari Panipahan ke Dermaga Tangkahan Pasiran, Tanjung Balai. Kapal itu membawa korban penembakan di perairan Bagan Siapi-Api yakni di Pulau Halang.
Adapun nama korban penembakan yakni, Manggor berusia 47 tahun, pekerjaan sebagai nelayan kerang, beralamat di Hokly Pematang Bary, Kelurahan Pematang Pasir, Lingkungan 1, Tanjung Balai. Manggor meninggal dunia karena tertembak di bagian dada.
Agus, berusia 25 tahun, pekerjaan sebagai nelayan kerang, beralamat di Hokly Pematang Bary, Kelurahan Pematang Pasir, Lingkungan 2, Tanjung Balai. Agus meninggal dunia karena tertembak di bagian kepala kanan.
Irwansyah, berusia 26 tahun, pekerjaan sebagai nelayan kerang, beralamat di Hokly Pematang Bary, Kelurahan Pematang Pasir, Lingkungan 2, Tanjung Balai. Irwansyah tertembak di bagian bokong, amunisi masih di dalam tubuh.
Ikep, berusia 23 tahun, pekerjaan sebagai nelayan kerang, beralamat di Hokly Pematang Bary, Kelurahan Pematang Pasir, Lingkungan 2, Tanjung Balai. Ikep adalah saksi yang selamat.
Heri, berusia 35 tahun, pekerjaan sebagai nelayan kerang, beralamat di Perumnas Batu Lima, Tanjung Balai. Heri adalah saksi yang selamat.
Untuk enam ABK dan kapal KM Barokah Sari, menurut Rusdianto, berada di Posmat Panipahan. Adapun nama ABK yang berada di Panipahan yakni Sumpel (Nahkoda), Ical, Putra, Eman, Udin dan Wak Karlan.
- Pinjaman Fiktif, Karyawan Koperasi di Gombong Kebumen Gelapkan Ratusan Juta Rupiah
- Pria Ini Embat Mobil Mewah Milik Teman Kencannya
- KPK Harus Kejar Aliran Dana Suap Zainudin Yang Diduga Untuk Baliho Zulhas