Abon Koki Purbalingga mulai menembus pasar Eropa dan Arab Saudi. Permintaan terus meningkat, namun pasokan produksi terbatas. Keterbatasan karena bahan baku dan tenaga kerja.
- Dukung Swasembada Pangan, Menteri Imigrasi dan Wamen Pertanian Tanam Padi di Cepu
- Pesta Belanja Shopee Dorong Penjualan UMKM
- Plt Mentan Panen Raya dan Tanam Padi di Sukoharjo, Target Produksi 35 Juta Ton
Baca Juga
Owner Abon Koki Purbalingga, Novi Kurnia Setiawati mengungkapkan, permintaan ke pasar Eropa ada beberapa yang dilayaninya sendiri, tetapi ada yang melalui suplier lain.
Untuk pasar Eropa, Novi mengirimkan secara langsung. Sedang untuk pasokan ke Saudi Arab melalui suplier dari Surabaya. Untuk pasokan Arab Saudi, permintaannya abon harus dimasak dengan minyak zaitun, saya tidak sanggup, sehingga disuplai dari Surabaya," kata Novi, Rabu (7/11).
Novi mengatakan, kendala yang dihadapi untuk produksi yakni tentang teknologi untuk memasak abon. Selain itu juga karena kurangnya pendampingan serta informasi. Kami pernah mendapat teguran berkaitan dengan peralatan tungku masak. Hal ini tentunya berkaitan dengan kualitas hasil produksi," katanya.
Dibagian lain, Novi menambahkan, pihaknya telah bekerjasama dengan salah satu starup pengelola pasar online Bibli.com. Produknya dalam satu kemasan isi empat akan dilauncing di Jakarta, Kamis (8/11).
Satu kemasan seharga Rp125 ribu berisi empat jenis yakni abon sapi, abon kelapa, abon kentang dan bumbu pecel. Tahap pertama akan dilauncing sebanyak 600 pak," katanya.
- Dihadiri 25 Ribu Pengunjung, Pesta Rakyat Simpedes 2022 Bukti Dukungan BRI untuk Pelaku UMKM
- 2025, Ini Target Bank Mandiri Salurkan KUR
- Dorong Manufacturing Excellence, SG Optimalkan Bahan Bakar Alternatif Limbah Kulit