Ada Flash Mob di Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Sedikitnya 100 pengurus, kader dan partisipan DPD Partai Keadilan Sosial (PKS) Kota Salatiga menyerukan pembatalan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bundaran Tamansari Salatiga, Sabtu (10/9).


Kegiatan dikemas dalam bentuk Flash Mob,  yakni acara terorganisasi sebagai upaya menghibur secara jenaka dengan pertunjukan yang ditampilkan secara tiba-tiba di pusat Kota Salatiga.

Tak tanggung-tanggung, aksi serempak di seluruh kota di tanah air itu juga menyedot perhatian mak-mak dan akhirnya bergabung.

"Flash Mob ini bagian dari menyuarakan aspirasi masyarakat. Melalui seruan ini, DPD PKS Salatiga khusunya kami ingin bersama-sama masyarakat menyuarakan keprihatinan karena naiknya BBM bersubsidi," ujar Ketua DPD PKS Salatiga, Latif Nahari.

Disebutkan Latif,   PKS sendiri telah memiliki wakil rakyat anggota DPR RI di parlemen. Namun suara PKS tidak didengar oleh penguasa. Dengan kondisi kenaikan harga BBM bersubsidi, ternyata memicu (kenaikan) harga-harga bahan pangan dan bahan pokok keseharian.

Bahkan, 'emak- emak' disaksikannya 'menjerit' karena uang belanja harusnya satu bulan namun karena kenaikan harga BBM bersubsidi habis belum waktunya.

Dengan kondisi ini, Latif menyerukan tiga tiga pernyataan sikap resmi.

"Yang pertama, kondisi masyarakat kita itu sedang kondisi berat. Saat pandemi Covid-19 baru saja berakhir, belum benar-benar pulih. Adanya kebijakan harga BBM subsidi sangat tidak tepat," ungkap Latif didampingi Ketua Komisi A DPRD Salatiga, Nono Rahono.

Yang kedua, lanjut dia, kenaikan harga BBM bersubsidi hanya akan menurunkan daya beli masyarakat. Sehingga bagi masyarakat semakin rendah. Dan yang ketiga, pembatalan kenaikan harga BBM ada solusi untuk bangkit bersama dan memulihkan ekonomi masyarakat.

Sehingga atas kondisi itu, tipe-tipe PKS Kota Salatiga beserta masyarakat sangat tidak sependapat adanya kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Dengan ini, kami tegas menyatakan bahwa pemerintah wajib membatalkan kenaikan BBM bersubsidi. Akan kami serukan sampai harga kembali seperti semula, syukur-syukur dapat turun kembali," ucapnya.

Sebenarnyab ujar dia, jika pemerintah serius jangan hanya fokus membangun fisik, begitu semangat terhadap IKN, pembangunan kereta cepat Bandung Jakarta namun penguasa seakan-akan tidak mendengar jeritan hati masyarakat Indonesia.

Dengan aksi Flash Mob ini, DPD PKS Salatiga mengedepankan kenyamanan bagi masyarakat sehingga aspirasi masyarakat didengar.

Sebelumnya, PKS sendiri telah mengkomunikasikan langsung ke Kementerian SDM dimana berdasarkan patokan APBN telah mencakup perhitungan subsidi BBM tanpa harus dinaikkan.