Adu Mulut di Jalan Ada Masalah Dengan Diduga Anggota TNI

Seorang Pria Di Semarang Viral Babak Belur Jadi Korban Dugaan Pemukulan 
Viral Perselisihan Di Jalan Antara Seorang Pria Muda Dengan Diduga Oknum TNI Berbuntut Viralnya Postingan Foto Pria Itu Babak Belur. Tangkapan Layar Media Sosial
Viral Perselisihan Di Jalan Antara Seorang Pria Muda Dengan Diduga Oknum TNI Berbuntut Viralnya Postingan Foto Pria Itu Babak Belur. Tangkapan Layar Media Sosial

Video seorang pria muda di Semarang yang adu mulut dengan seseorang diduga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), kini tersebar luas buntut viralnya video keributan sebelumnya. Terlihat wajah pria itu babak belur seperti menjadi korban penganiayaan.


Belum jelas tentang identitas sebenarnya pria di dalam postingan viral itu. Kasus ini terjadi diawali adu mulut antara pengendara kendaraan di Jalan Sultan Agung, Semarang. Dua belah pihak itu pun tampak bersitegang hingga nyaris terjadi perkelahian. 

Pria di dalam video diduga oknum TNI itu, mengenakan kaos berwarna hijau berlogo Kodam IV Diponegoro. Beberapa orang di lokasi tak membantu melerai, namun malah ikut terpancing emosi. 

Diduga, masalah terjadi karena dua-duanya tidak terima jalannya dipotong, sesama pengendara mobil. 

Pria muda yang postingannya viral seperti menjadi korban penganiyaan itu saat adu mulut tampak berani dengan berbicara dengan nada keras. Sedangkan pria diduga anggota TNI terpancing dan mengatakan, "Selesaikan di kantor." 

Sontak, perkataan oknum diduga TNI itu pun membuat beberapa orang di dalam video juga terpancing. Nyaris, terjadi perkelahian duel fisik. 

Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Kapendam IV Diponegoro, Letkol Inf Andy Soelistyo, mengatakan pihaknya belum dapat memastikan pria diduga TNI viral itu sebagai anggota Kodam IV Diponegoro. 

"Belum tahu apakah yang bersangkutan itu benar anggota Kodam IV Diponegoro. Sejauh ini belum ada konfirmasi," kata Letkol Andy, dihubungi Senin (05/08). 

Sedangkan, dengan munculnya postingan baru di berbagai media informasi dan kejadian di media sosial tentang adanya dugaan penganiayaan, Letkol Andy memastikan pihaknya belum mengetahui.