Air Masuk ke Pemukiman, 600 Warga Ketanjung Terpaksa Mengungsi 

Tanggul Jebol Di Desa Ketanjung, Karanganyar. Foto: Nungky S Nurhidayanto/RMOLJateng
Tanggul Jebol Di Desa Ketanjung, Karanganyar. Foto: Nungky S Nurhidayanto/RMOLJateng

Demak - Hujan deras yang tinggi dari hulu menyebabkan debit air meningkat, membuat tanggul Kanan Kali Jratun dan Sungai Wulan jebol. Air berlimpas masuk ke pemukiman Desa Ketanjung, Karanganyar, Demak. 300 kepala keluarga (KK) pun mengungsi sejak pukul 05.00 WIB, Kamis (08/02) pagi.

Menurut data laporan dari pemerintah Desa Ketanjung dan Tim Monev Kecamatan Karanganyar, kejadian banjir karena tanggul jebol tersebut terjadi pada pukul 03.30 WIB. Kondisi setempat hanya hujan ringan, akan tetapi dari hulu, debit airnya tinggi membuat tanggul tak mampu menahan laju air.

Menurut Zanari, seorang Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Demak, air sudah masuk ke rumah dan mengharuskan warga untuk bersedia dievakuasi ke titik pengungsian.

"Air sudah masuk ke rumah warga, sehingga harus mengungsi. Tempat pengungsian di rumah kepala desa Ngemplik Wetan, Karanganyar atau nanti alternatif di kantor Kecamatan Karanganyar," ucapnya kepada RMOLJateng.

Menurut pantauan 1 desa yang terdiri dari 3 dusun, dengan 300 KK atau 600 jiwa yang terdampak tersebut membutuhkan logistik berupa air mineral, makanan cepat saji, selimut, tikar dan pengadaan dapur umum.