Masa pancaroba menjadi berkah bagi para nelayan di Kota Pekalongan. Pada akhir Maret, para nelayan menuai rejeki dari panen udang rebon.
- Daop 6 Lakukan Pemeriksaan Jalur KA Pasca Gempa di Wilayah DIY
- Capaian PTSL di Grobogan Lebihi Target
- Dari Demak: 350 Pohon Alpukat Aligator Siap Gebrak Pasar Nasional!
Baca Juga
Masa pancaroba menjadi berkah bagi para nelayan di Kota Pekalongan. Pada akhir Maret, para nelayan menuai rejeki dari panen udang rebon.
"Selain cuaca yang mendukung, keberadaan udang rebon pada akhir musim penghujan dominan mendekati garis pantai," kata seorang nelayan, Zaenal Abidin, Selasa (30/3).
Ia mengatakan panen udanh rebon di akhir Maret lebih mudah karena nelayan tidak perlu ke tengah laut.
Zaenal mengatakan, jika musim kemarau, hasil tangkapan udangnya hanya berkisar belasan kilogram. Saat ini lebih dari puluhan kilogram yang ia dapat setiap harinya.
"Harusnya ini sudah sejak bulan Februari tetapi baru bulan Maret ini panen raya karena kelewat gelombang kemaren," ujar Zaenal.
Dari hasil tangkapan ini kemudian para nelayan olah udang rebon menjadi terasi agar bisa meningkatkan harga jualnya.
Seorang perajin terasi di Pantaisari Kota Pekalongan, Mugiono menyebutkan bahwa jika udang rebon sebelum diolah harganya Rp25.000 per kilogramnya, namun setelah diolah naik menjadi Rp50.000 per kilogramnya.
"Dalam sehari-hari rata-rata saya bisa membuat terasi sebanyak 5 kilogram," terang Mugiono.
- Kemarau Berkepanjangan, Penjualan Pendingin Udara Meningkat
- Berbagi Pengalaman Saat Merintis Usaha, Presiden Semangati UMKM Wonogiri
- 30 UMK Unggulan Ramaikan Pertamina SMEXPO