Aksi Perang Sarung Sekelompok Remaja Bikin Geram Polisi

Pelaku Aksi Perang Sarung Oleh Sekelompok Remaja Yang Viral Di Medsos Kini Diburu Aparat Polsek Jati. Doc/RMOLJateng
Pelaku Aksi Perang Sarung Oleh Sekelompok Remaja Yang Viral Di Medsos Kini Diburu Aparat Polsek Jati. Doc/RMOLJateng

KUDUS- Aksi sekelompok remaja yang sedang “perang sarung” dan viral di media social, langsung disikapi serius oleh aparat Polres Kudus. Meski belum bisa mengungkap kasus itu, namun polisi tetap waspada agar kasus serupa tidak terjadi.

Dalam video yang merekam aksi remaja sedang perang sarung itu, tampak mereka berlarian dan mengayunkan kepalan kain sarung hendak menyerang sekolompok remaja lainnya.

Aksi mereka terekam ponsel warga, saat mereka ramai-ramai berlarian di tengah Jalan Kudus-Pati turut Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kudus pada Rabu (13/03) dinihari sekitar pukul 01.30 WIB.

Mendapat informasi yang meresahkan masyarakat, Kapolsek Jati, AKP Cipto, bersama anggotanya langsung turun tangan ke lokasi kejadian. Namun saat tiba di lokasi yang dimaksud, polisi tidak menemukan para pelaku perang sarung.

“Siang ini, anggota Polsek Jati langsung kita terjunkan untuk mengecek lokasi kejadian,” ujar AKP Cipto.

Sementara itu, Kasat Samapta Polres Kudus, AKP Ngatmin, menambahkan, tim patroli URC Polres Kudus aktif berpatroli di sejumlah lokasi di wilayah Kabupaten Kudus.

“Khusus di bulan Ramadan ini, kami melakukan patroli mulai pukul 02.00 WIB hingga 05.00 WIB waktu sahur, serta sekitar pukul 15.00 hingga 18.00 WIB saat waktu berbuka puasa,” ujar Ngatmin.

Satuan yang dipimpin Ngatmin juga menambahkan kekuatan personel dalam berpatroli. Yakni yang biasanya 10 anggota, ditambah menjadi 20 anggota.

“Dari patroli dini hari tadi, tim kami tidak menemukan perang sarung sekelompok remaja. Namun nanti malam, kita akan patroli untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali,” katanya.

Kasatsamapta Polres Kudus juga menyadari biasanya para pelaku tawuran sengaja kucing-kucingan untuk menghindari kejaran polisi. “Ketika polisi selesai patroli, bisa tiba-tiba mereka melanjutkan aksi tawurannya,” terangnya.

Ngatmin meminta peran masyarakat maupun warga sekitar, jika mengetahui peristiwa semacam itu bisa melapor kepada polisi.