Akulturasi Budaya Cina Dan Jawa Meriahkan Tradisi Grebek Sudiroprajan

Ribuan warga Solo memadati Jalan Urip Sumoharjo untuk menyaksikan kemeriahan Festival Grebeg Sudiro yang digelar setahun sekali menjelang perayaan Imlek, Minggu (19/2).


Masyarakat berbondong-bondong mengerumuni lokasi. Mereka tidak hanya berasal dari Kota Solo saja melainkan dari berbagai kota yang rela berpanas-panasan. Diantaranya ada yang berasal dari Jakarta, Surabaya, Medan dan kota lainnya.

Mereka rela saling berdesak-desakan dengan warga lainnya agar bisa melihat pawai Grebek Sudiro yang telah digelar untuk ke 13 kalinya ini.

Ketua Panitia Grebeg Sudiro 2020, Arga Dwi Setyawan mengatakan, puncak acara akan digelar Karnaval Budaya yang menampilkan beragam kesenian dan juga kuliner khas Kampung Sudiroprajan.

Mereka membawa jodhang dan gunungan berbentuk miniatur Tugu Keris dan miniatur Pendhapi Ageng Balaikota yang terbuat dari kue keranjang. Setelah diarak  berkeliling kampung Sudiroprajan, kue keranjang itu dibagikan pada masyarakat.  

"Ada dua arakan Jodhang utama yang berupa miniatur Tugu Keris dan Pendhapi Ageng Balai Kota. Ditambah jodang buah dan sayur serta kira-kira 13 jodang dari warga," ungkap Arga Dwi Setyawan, Minggu (19/1).

Rute kirab budaya sendiri lanjut Arga Dwi mulai dari Pasar Gede-Pertigaan Telkom-Pertigaan Loji Wetan-Perempatan Ketandan-melewati Kelurahan Sudiroprajan-Perempatan Warung Pelem (Jalan Jend Urip Sumoharjo) kembali ke arah panggung di Kelurahan Sudiroprajan.

"Karnaval Budaya tahun ini ada yang beda, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo yang juga berkenan ikut serta keliling berjalan dengan para peserta Karnaval Budaya," imbuhnya.

Sedangkan puncak acara penutupan Grebeg Sudiro 2020 akan dibarengkan dengan perayaan Malam Imlek pada 24 Januari 2020 mulai pukul 19.00 WIB.

Dalam pergantian tahun tersebut tidak ada pesta kembang api. Untuk memeriahkan acara akan digelar panggung seni dan budaya. Di antaranya barongsai, wushu, tai chi, dan kesenian khas Tionghoa lainnya.