Program pemagangan ke Jepang yang diselenggarakan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berbuah manis. Banyak alumni
pemagangan di Jepang setelah kembali ke Indonesia menjadi pengusaha
sukses.
- Bidik Pembeli Kalimantan, Pemkot Solo Boyong Pelaku Wisata Gelar Promosi di Kota Pontianak
- 175 Petugas Sensus BPS Karanganyar Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
- Peringati Bulan K3, Aksi Donor Darah Semen Gresik Sumbang Ratusan Kantong Darah
Baca Juga
Salah satunya Alif Romdloni, 42 tahun, alumni pemagangan Jepang tahun 1999-2002 asal Magelang. Alif berhasil menjadi pengusaha koperasi syariah bermodalkan uang yang diperoleh dari hasil magang di Jepang.
"Pulang ke Indonesia saya memiliki uang Rp 220 juta. Dari jumlah tersebut Rp 100 juta saya gunakan untuk modal awal pendirian koperasi syariah," kata Alif dalam acara Musyawarah Besar Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (IKAPEKSI) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/10) dikutip dari Kantor Berita Politik
Seiring berjalannya waktu, usaha koperasi syariah Alif maju pesat. Dari awalnya hanya memiliki empat pegawai, kini sudah ada 20 pegawai dengan tiga kantor cabang.
"Saat ini ada 5000 anggota koperasi dengan anggota aktif sebanyak 700 orang. Kebanyakan anggota kami adalah para pelaku usaha menengah kecil mandiri," ujar Alif.
Alif menambahkan, keuntungan koperasinya kini sudah bernilai puluhan juta. Kesuksesan yang kini dimiliki Alif diakuinya karena menerapkan etos kerja yang dipelajari selama magang di Jepang.
"Dengan magang ke Jepang kita jadi mengerti Jepang itu bisa maju karena orang dan budayanya memang maju. Mereka disiplin, tanggung jawab, dan pekerja keras sehingga kalau sikap tersebut dimiliki setiap orang di mana pun, maka dia kalau mengerjakan apa pun peluang suksesnya sangat besar," ungkap Alif.
Kini setelah sukses jadi pengusaha, Alif bertekad membantu para alumni magang Jepang lainnya agar bisa jadi pengusaha seperti dirinya.
"Dulu saya sempat bingung mau usaha apa karena tidak ada yang membimbing. Kini melalui organisasi IKAPEKSI, para alumni yang sudah sukses punya instrumen untuk melakukan bimbingan tentang jenis-jenis usaha yang cocok sesuai kemampuan alumni dan sesuai kebutuhan perusahaan Jepang," kata Alif.
Sementara itu, Direktur Bina Pemagangan Kemnaker, Asep Gunawan, mengatakan pemerintah memberikan apresiasi kepada peserta magang yang telah berhasil berwirausaha dengan
menerapkan keahlian dan kompetensi yang diperoleh selama di Jepang.
"Kami memberikan apresiasi kepada para alumni magang Jepang yang kembali ke tanah air yang berhasil merintis kegiatan wirausaha dan kemudian menjadi pengusaha yang sukses," kata Asep.
Asep mengatakan kehadiran
para pengusaha sukses yang merupakan alumni magang Jepang tersebut
memberikan pengaruh positif karena mampu membuka lapangan kerja baru,
mengurangi pengangguran, dan menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.
- Pengakuan Pengusaha Industri Genting Bata, Saat Tiba Bulan Muharam
- Target Digitalisasi UMKM Harus Diimbangi Literasi Keuangan Para Pelaku Usahanya
- Okupansi Hotel di Semarang Naik 100 Persen