Keputusan Amerika untuk mengerahkan sekitar 3.000 tentara ke Rumania, Polandia, dan Jerman, mendapat tanggapan keras dari Rusia.
- Salah Satu Tersangka Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi Ditangkap di Paris
- Indonesia Tawarkan Peralatan Berkualitas Ke Brunei Jajaki Kerjasama Antar Pelabuhan
- Menlu Retno Bahas Kesenjangan Vaksin Yang Sangat Besar
Baca Juga
Dalam pernyatannya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Rabu (2/2) keputusan Amerika membuat Rusia berada di bawah ancaman dari blok militer pimpinan AS.
"De facto AS terus meningkatkan ketegangan di Eropa," kata Peskov, seperti dikutip dari RT, Kamis (3/2).
"Pengerahan itu adalah bukti terbaik, bahwa kami, Rusia, memiliki alasan yang jelas untuk khawatir," lanjutnya.
Sebelumnya, Sekretaris Pers Departemen Pertahanan AS John Kirby, mengumumkan bahwa Presiden Joe Biden telah menyetujui keputusan untuk mengirim ribuan tentara Amerika ke Eropa sebagai tanggapan atas pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kekuatan Rusia di perbatasan barat dengan Ukraina dan Belarusia.
“Situasi saat ini menuntut kita memperkuat sikap pencegahan dan pertahanan di sisi timur NATO,” kata Kirby.
“Presiden Biden telah menegaskan bahwa Amerika Serikat akan menanggapi meningkatnya ancaman terhadap keamanan dan stabilitas Eropa. Komitmen kami terhadap Pasal Lima NATO dan pertahanan kolektif tetap kokoh," ujarnya.
- Sarah Gilbert, Penemu Vaksin AstraZeneca Diapresiasi Di Wimbledon
- Pesan Paus Fransiskus : Jangan Menyakiti Tuhan dengan Meremehkan Orang Miskin
- Nigeria Protes ke Indonesia Usai Beredar Video Diplomatnya Dianiaya