Anak Usaha Sido Muncul Ekspor Perdana Minyak Atsiri ke Prancis

Incar Pasar Eropa, Amerika dan Asia
Ekspor perdana minyak Atsiri Nilam produksi PT SHI ke Prancis, Jumat (29/10). / RMOL Jateng
Ekspor perdana minyak Atsiri Nilam produksi PT SHI ke Prancis, Jumat (29/10). / RMOL Jateng

Anak Perusahaan Sido Muncul, PT Semarang Herbal Indoplant (SHI) melakukan ekspor perdana produk minyak atsiri nilam ke Prancis. Perusahaan akan mengirimkan sebesar 16 ton minyak nilam terlebih dahulu pada ekspor perdana ini dari total 61 ton hingga akhir November 2021.


“Hingga akhir November ini, kami akan mengirimkan minyak nilam dengan total sebanyak 61 ton atau senilai Rp 36 miliar. Hari ini merupakan pengiriman pertama sebesar 16 ton dan merupakan pengiriman perdana bisnis minyak atsiri atau essential oil grup Sido Muncul,” ujar Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), David Hidayat, saat pelepasan kontener ekspor, Jumat (29/10).

Menurut David, bisnis minyak atsiri sangat menjanjikan dimana nilai ekspor minyak atsiri dari Indonesia mencapai triliunan rupiah. SIDO melalui SHI optimis dapat menjadi salah satu pemain terdepan bisnis atsiri ini, didukung dengan teknologi yang modern dan juga kapasitas produksi terpasang yang besar akan dapat memenuhi permintaan pasar ekspor, terutama Eropa dan Amerika. 

“Grup Perusahaan kami telah memiliki pengalaman di bidang ekstraksi sejak lama, karena ekstraksi merupakan proses awal dari produksi jamu cair. Dengan pengalaman yang ada dan juga dilengkapi teknologi ekstraksi dan destilasi yang modern. Kami yakin Sido Muncul dapat menjadi salah satu produsen produk ekstraksi termasuk minyak atsiri terbesar di Indonesia dengan hasil kualitas yang terbaik,” lanjut David. 

Menurut David, permintaan minyak Atsiri nilai dari Eropa terbilang tinggi. 

Untuk pasar Prancis saja, permintaan 400-500 metric ton pertahun. Minyak Atsiri Nilam digunakan sebagai fixative (penguat/pengikat) untuk produk minyak wangi. Prancis merupakan produsen minyak wangi terbesar di dunia. 

PT Semarang Herbal Indoplant (SHI), didirikan pada tahun 2010 menempati areal seluas 13 hektar dengan kapasitas ekstraksi mencapai 1000 ton pertahun. Proses produksi di SHI menggunakan metode yang terstandar untuk hasil ekstraksi bahan baku yang digunakan pada produk makanan, minuman, farmasi, nutraceutical, kosmetik dan pertanian.