Keluarga korban Wildan Achmad, pelajar SMPN 5 Karanganyar yang menjadi korban penganiayaan saat mengikuti latihan fisik salah satu perguruan silat sangat kecewa.
- Pencuri dan Penadah Amplifier di Grobogan Diampuni
- Gerbong Mutasi Bergerak Lagi, Kasatlantas Polres Kudus Diganti Wajah Baru
- Aksi Pembunuhan Berdarah di Grobogan, Ini Motifnya
Baca Juga
Suparno ayah korban mengaku kaget saat mendengar kabar anaknya dibawa ke rumah sakit. Padahal saat berangkat kondisinya sehat dan bugar.
Namun mendadak ada kabar dari rekan-rekan latihan anaknya yang mengabarkan Wildan dibawa ke rumah sakit. Informasinya terkena pukulan.
"Kaget saya siang itu kondisinya sehat kok tiba-tiba dibawa ke rumah sakit," jelasnya, Senin (27/11).
Mendengar kabar tersebut sudah pasti rasa emosi dan kecewa. Jika memang ada kesalahan atau tidak disiplin seharusnya tidak dilakukan kekerasan.
"Seharusnya begitu kejadian langsung dibawa ke rumah sakit. Kenapa malah di taruh di teras dan dikasih air mineral, sudah kejang-kejang baru dibawa ke rumah sakit," keluhnya.
Sudah pasti dirinya dan keluarga tidak terima dengan kejadian tersebut. Keluarga menuntut para pelaku agar diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Saya mau anak saya pulang daripada anak saya jadi korban dalam kondisi sehat," ucapnya.
Pihak kepolisian meminta agar dilakukan otopsi, semula pihak keluarga menolak. Merasa kasihan dengan jasad korban.
"Saya kasihan ini ditunggu sejak kemarin, ini (pagi jam 9) baru diotopsi. Mau saya dibawa pulang aja. Secepatnya dimandikan, dikafani dan disholatkan langsung dimakamkan," tegasnya.
Suparno menambahkan seharusnya jika anaknya dinilai tidak disiplin jangan dilakukan kekerasan. Tindakan itu bukanlah membina dan mendidik.
"Itu tindakan menghakimi, seharusnya mereka membina dengan kemampuan anak," tegasnya emosi.
Usai dilakukan otopsi jenasah Wildan tiba dirumah duka. Setelah dilakukan salat jenasah, selanjutnya jenasah dimakamkan di pemakaman umum yang jaraknya hanya sekitar 200 meter dari rumah duka.
- Ini Modus Bolang Angkut BBM Ilegal Usai Modifikasi Isuzu Panther
- Polda Jateng: Belum Ada Perkembangan Kasus Penembakan Pelajar di Semarang
- Temui Kejanggalan Administrasi, Hakim Pra Peradilan Dugaan Kasus Pencabulan Pelajar Grobogan, Gelengkan Kepala