Antisipasi DBD, Kader Jumantik dan Mahasiswa KKN Desa Banyumeneng Buru Jentik Nyamuk

Mengantisipasi penyakit demam berdarah, petugas Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Desa Banyumeneng, melakukan pengecekan bak dan tendon air di seluruh rumah warga.


Dalam pengecekan tersebut, petugas dibantu sejumlah mahasiswa Universitas PGRI Semarang (upgris), mendapati jentik nyamuk yang mulai berkembang biak di tempat penampungan air.

Rumah warga RW 5 Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, didatangi petugas Jumantik bersama sejumlah mahasiswa yang tengah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa tersebut, Rabu (5/2) siang.

Tim melakukan pengecekan jentik jentik nyamuk yang diprediksi mulai berkembang biak pada musim penghujan.

Kami temukan beberapa tempat penampungan air di rumah warga mulai dipenuhi jentik jentik nyamuk. Untuk itu, kami himbau untuk segera menguras bak mandi dan tempat tempat penampungan air lainnya, untuk ditaburi bubuk abate," ujar Mutmaro’ah, petugas Jumantik.

Pantauan jentik nyamuk dilakukan dengan pengecekan dan membagikan abate ke seluruh rumah yang tempat penampungannya mulai dipenuhi jentik nyamuk.

Selain rumah, sejumlah mahasiswa juga mendatangi sekolah dan menaburkan abate ke tendon air.

Di sini kita membantu juru jumantik desa untuk bersama mengantisipasi penyakit demam berdarah. Selain melakukan himbauan, kami juga membantu membersihkan barang barang yang dapat menampung air, dimana dapat menjadi perkembang biakan jentik nyamuk," ujar salah seorang mahasiswi UPGRIS, Desi Aprilia Fajarsari.

Dari data tahun 2019, lima warga desa terjangkit demam berdarah. Sebagai antisipasi, kader jumantik mulai meningkatkan pantauan dengan melakukan pengecekan rutin ke rumah rumah warga.