Apotik Harus Waspadai Pembeli Obat Tertentu Dalam Jumlah Besar

Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Purbalingga Sudirman meminta para pemilik dan penjaga apotik dan toko obat mewaspadai pembeli obat sangat banyak di luar kebiasaan.


Di Purbalingga, pengguna narkotika seperti shabu dan sejenisnya itu relatif sangat sedikit. Yang banyak itu justru penyalahgunaan obat-obat yang dijual bebas di apotik. Kalau ada yang beli dalam jumlah banyak, apalagi yang beli usia pelajar, coba telusuri. Mau dijual lagi atau dikonsumsi sendiri," ujar Sudirman dalam jumpa pers di Pendopo Dipokusumo, usai Pengukuhan dan Pelantikan DPC Granat Purbalingga, Jumat (16/8).

Sudirman mengatakan, sebagai upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), di Purbalingga telah dikukuhkan empat desa bersih narkoba (Bersinar).

Keempat desa termasuk desa wisata itu antara lain Desa Serang, Desa Tlahab Kidul Kecamatan Karangreja, Desa Panusupan dan Desa Tanalum  Kecamatan Rembang.

Harapan kami, empat desa ini bisa menjadi inspirasi desa-desa lainnya untuk juga mendeklarasikan sebagai Desa Bersinar. Seperti diketahui, narkotika dan psikotropika tak hanya mengancam generasi milenial perkotaan, bahkan sekarang sudah sangat masif memasuki perdesaan," ungkapnya.

Dalam acara yang sama, Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Purbalingga, Agus Winarno mengatakan, pernah menyisir seputaran Kompleks Gelora Goentoer Darjono ditemukan banyak sekali ceceran sampah sachet obat batuk.

Hal ini tak terjadi sekali dua kali. Artinya, ancaman penyalahgunaan obat-obatan memang bukan lagi masalah yang dianggap remeh.

Seluruh anggota masayarakat harus terlibat dan bersinergi, karena ini menyangkut masa depan bangsa. Saya sangat mendukung jika secara periodik, para siswab sebagai generasi milenial dites urine, selain tetap menggencarkan sosialisasi preventif yang telah berjalan selama ini," tegasnya.