Arief: Kalau Mau Besar, AHY Harus Tahan Dikritik Dan Dihina

Kritik yang disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono justru untuk memperkuat mental Agus Yudhoyono, putra SBY.


Selain itu, kritik itu juga untuk memisahkan AHY dengan bayang-bayang SBY.

Hal itu disampaikan Arief Poyuono dalam perbincangan dengan redaksi beberapa saat lalu, Senin petang (23/7) saat mengomentari teguran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL

Politik Indonesia penuh kritik dan bahkan hinaan. Arief Poyuono mencontohkan kritik dan hinaan yang diterima Joko Widodo sejak lama. Saat mau menjadi Gubernur DKI, Jokowi dikritik dan juga dihina. Begitu juga saat mau menjadi presiden.

Karena tahan banting, Jokowi akhirnya dapat merebut posisi yang diincarnya itu.

"Yang saya sampaikan itu untuk kebaikan AHY juga. Kalau SBY mau AHY besar, dia harus mau AHY dikritik. AHY harus kuat dalam menghadapi segala goncangan. Kalau dihina begitu sudah lapor, ya repot," kata Arief lagi.

Sebelumnya, beredar surat berisi teguran dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada Arief Poyuono karena menyerang AHY.

"Saya tidak menganggap Saudara AHY seorang anak kecil, pengalaman beliau selama di TNI dan juga sekolah beliau di dalam dan luar negeri menunjukkan beliau memiliki kapabilitas," kata Prabowo dalam tegurannya.

Prabowo mengatakan pernyataan Poyuono telah melampaui kewenangan. Padahal, kata Prabowo, Gerindra sedang menjajaki peluang berkoalisi dengan Partai Demokrat.

"Saudara Arief Poyuono, saya sangat menyesal mendengar Anda membuat komentar tentang rencana kita berkoalisi dengan Partai Demokrat. Pernyataan tersebut di luar wewenang Anda dan sangat tidak memiliki dasar," sebut Prabowo.