Hari Konservasi Alam Nasional, Kader PDI-P Karanganyar Turun Bersihkan Sungai

Kader PDI-P Karanganyar Bersih-Bersih Sungai. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah
Kader PDI-P Karanganyar Bersih-Bersih Sungai. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Karanganyar memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), dengan menggelar tema Hari Konservasi Alam Nasional 2024: Gerakan Operasi Bersih, Gaya Hidup Berkelanjutan.


Acara yang digelar di kawasan Ngijo, Tasikmadu ini dihadiri jajaran pengurus DPC PDI-P, kader dan simpatisan partai. Hadir juga bakal calon (bacalon) Bupati Karanganyar dari PDI-P, Rober Christanto, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Anggota DPRD Terpilih dan warga sekitar.

Ketua DPC PDI-P yang sekaligus Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo, nampak  memimpin pembersihan sampah dengan turun langsung ke aliran anak sungai.

Gunakan sepatu boot, Bagus Selo bersama jajaran pengurus partai turun ke sungai bersihkan sampah. Tak ketinggakan bacalon Bupati Karanganyar dari PDI-P, Rober Christanto juga turut ambil bagian untuk membersihkan sampah di sungai. 

"Kita berikan edukasi ke masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Kita juga lalukan sosialisasi untuk pengolahan sampah berkelanjutan," jelas Bagus Selo,  Minggu (11/08). 

Dalam momentum HKAN ini, PDI-P juga menaruh perhatian terhadap masalah timbunan sampah yang menjadi masalah diberbagai wilayah termasuk di Karanganyar.

PDI-P ikut mengambil bagian untuk mengedukasi dan sosialisasi untuk mengatasi darurat sampah dan kerusakan lingkungan salah satunya membersihkan aliran sungai dari tumpukan sampah. 

"Di Karanganyar masalah sampah sudah sangat menghawatirkan. Bahkan timbunan sampah yang ada di TPA Sukosari sudah melebihi kapasitas lahan," tandasnya. 

Bagus Selo mengajak semua pihak untuk tidak membuang sampah sembarangan. Mengubah prilaku masyarakat untuk bisa mengelola sampah dipilah sesuai jenisnya agar penanganan lebih mudah. 

Menjaga kelestarian bumi itu dimulai dari yang terdekat, yakni rumah. Masyarakat harus mulai membiasakan memilah sampah sesuai jenisnya. Seperti sampah organik, nonorganik dan sampah residu.

 "Biasakan budaya tidak lagi buang sampah di sungai tetapi pilah sampah dari rumah," pesan Bagus Selo.