Amerika Serikat akan menjadi penyelenggara KTT krisis iklim yang akan dilakukan bulan depan.
- Elon Musk Akui SpaceX Terancam Bangkrut
- Polisi Ungkap Motif Pelaku Penembakan Shinzo Abe
- Presiden Rusia Tandatangani Dekrit Pengakuan Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk
Baca Juga
Amerika Serikat akan menjadi penyelenggara KTT krisis iklim yang akan dilakukan bulan depan.
Presiden Joe Biden dengan senang hati telah mengundang para pemimpin dunia termasuk di antaranya Presiden Joko Widodo, dikutip dari Kantor Berita RMOL.
KTT ini dimaksudkan untuk menyatukan kembali Forum Ekonomi Utama tentang Energi dan Iklim, yang mencakup 17 negara yang bertanggung jawab atas sebagian besar emisi global dan PDB global.
Sejumlah 'kecil' pemimpin bisnis dan masyarakat juga akan ambil bagian dalam KTT, yang akan berlangsung pada 22 April dan 23 April.
Xi Jinping, Raja Salman, Recep Tayyip Erdogan, dan Vladimir Putin, juga termasuk di antara 40 negara yang diundang, seperti uang dilaporkan laman resmi
Gedung Putih.
Menurut Gedung Putih, KTT ini akan fokus pada pengurangan emisi untuk menjaga pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius, manfaat ekonomi dari mengambil tindakan terhadap iklim, dan teknologi yang akan mengurangi emisi, antara lain. Gedung Putih mengatakan KTT itu akan disiarkan secara publik.
Joe Biden telah menjadikan John Kerry sebagai utusan khusus presiden untuk bidang iklim.
Biden telah melakukan sejumlah langkah terkait perubahan iklim, termasuk bergabung kembali dengan perjanjian iklim Paris, mengarahkan menteri dalam negeri untuk membekukan sewa minyak dan gas baru di lahan publik dan perairan lepas pantai, serta meninjau praktik perizinan dan sewa, yang ada terkait pengembangan bahan bakar fosil.
- Satu Keluarga Mengurung Diri Di Tenda Kecil Selama 15 Bulan
- PBB Sebut Stok Makanan di Afghanistan Menipis
- Presiden Argentina Didakwa Langgar Aturan Karantina Covid-19