Mundurnya jadwal Asean Paragames hingga dua kali membuat sejumlah atlet mulai mengalami kejenuhan.
- Final Piala Dunia, Ganjar Jagokan Kroasia
- Program Latihan Perdana PSIS Bakal Dimulai Akhir Mei
- Wali Kota Salatiga Targetkan Tiga Medali Emas di Ajang PON XX Papua
Baca Juga
Hal ini yang dialami 38 atlet tenis meja Paragames Indonesia, yang ada di pelatnas HTC Solobaru Sukoharjo.
"Mundurnya jadwal Asean Paragames hingga dua kali tentu saja membuat atlet jenuh. Pelatih harus membuat banyak program yang bisa menjaga mood semangat dan stamina tetap terjaga," kata Pelatih tenis meja Paragames Indonesia, Bayu Widi, Kamis (27/2).
Diketahui seluruh atlet sudah masuk pelatnas sejak setahun lalu. Sedianya dijadwalkan Asean Paragames digelar Desember 2019, namun dimundurkan bulan Maret 2020. Jadwal mundur lagi dengan waktu yang tidak bisa ditentukan karen virus Corona.
Salah satu program yang dilakukan pelatnas tenis meja dengan menggelar fun games, yakni tanding tenis meja mini dan headis. Headis adalah permainan seperti tenis meja tapi dengan menggunakan bola empuk yang di hempaskan menggunakan kepala (disundul).
Fun games ini difasilitasi oleh Shiamiq, produsen meja tenis meja, produk asli Indonesia, namun memiliki sertifikat ITTF yang pertama dan satu satunya di Asia Tenggara.
"Kami konsisten dan siap bersaing dengan produk dari luar negeri. Shiamiq siap mensupport olah raga Indonesia," kata Direktur CV Shiamiq Terang Abadi, Losia Soedjarwati.
Meja tenis meja mini sudah diekspor ke Singapura, untuk meja standar sudah mulai dilirik Jerman dan sejumlah negara lain.
- PSIM dan Bhayangkara FC Melenggang ke Final Liga 2
- Kali Ditutup Jaring, Bau Busuk Tetap 'Tercium' Media Internasional
- PSIS Bakal Umumkan Pemain Baru Pekan Ini