Kabar kurang sedap kembali datang dari dunia olah raga Jepang.
- 75 Tahun Rajut Hubungan Diplomatik, Indonesia-Turkiye Makin Intim
- Pengunjuk Rasa Anti-Vaksin Serbu Kantor Regulator Medis London
- 829 WNI dari Sudan Tiba di Indonesia
Baca Juga
Kabar kurang sedap kembali datang dari dunia olah raga Jepang.
Juara karate putri yang akan bertanding di Olimpiade Tokyo, Ayumi Uekusa bersaksi di depan komisi etika pada Rabu (31/3) dan menuduh bahwa seorang pejabat federasi memukul wajahnya dengan pedang bambu.
Uekusa, yang akan berkompetisi di kategori kumite putri di atas 61 Kg dalam debutnya di Olimpiade musim panas ini, mengatakan dia adalah korban dari kampanye bullying yang dilakukan oleh Masao Kagawa, Direktur Teknis Federasi Karatedo Jepang, dilansir dari Kantor Berita RMOL.
Ini adalah skandal ‘pelecehan kekuasaan’ terbaru yang melanda olahraga Jepang, di mana pada 2018 lalu, federasi gulat negara itu meminta maaf kepada juara Olimpiade empat kali, Kaori Icho atas klaim bullying yang dilakukan kepadanya.
Uekusa, juara dunia 2016, mengklaim dalam sebuah posting blog pada hari Minggu bahwa Kagawa mulai menggunakan pedang bambu sebagai bagian dari pelatihannya, dengan tujuan memaksanya untuk menghindari ayunan dan tusukannya.
Tapi Uekusa mengatakan dia dan atlet lain menderita mata memar setelah Kagawa memukul wajah mereka dengan pedang saat berlatih tanpa tutup kepala pelindung. Kagawa membantah tuduhan tersebut.
Uekusa juga mengklaim Kagawa sering meneriakinya dan menegurnya tentang kehidupan pribadinya, merusak harga dirinya dan membuatnya tidak bisa berlatih karena stres.
"Bertemu dengan instruktur saya menjadi sangat sulit, air mata yang membanjir dalam perjalanan ke dojo menjadi bagian dari kehidupan saya sehari-hari,†tulisnya di blognya, seperti dikutip dari AFP, Rabu (31/3).
"Pelatihan adalah lingkungan yang mencekik sehingga saya menderita tekanan mental, dan ada kalanya saya tidak bisa pergi ke pelatihan dan hanya tinggal di rumah," lanjutnya.
Media Jepang melaporkan bahwa Uekusa dan Kagawa bersaksi di depan komite etik federasi di Tokyo pada hari Rabu, dengan Uekusa mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah "berbicara secara menyeluruh" tentang apa yang telah terjadi.
Harian Mainichi Shimbun mengatakan Kagawa membantah tuduhan itu pada Minggu malam, dan mengatakan kepada surat kabar itu "Saya tidak akan pernah melakukan hal seperti menusuk wajah seorang atlet Olimpiade dan melukai mereka".
- China Beri Vaksin Covid-19 Sinopharm Lampu Hijau Untuk Anak-anak
- Barack Obama Membagikan Pengalaman Ketika Menjabat Sebagai Presiden AS
- Pangeran Charles Positif Covid Untuk Kedua Kalinya