Sejumlah pelatih dan atlet berprestasi Kota Magelang akan hengkang ke daerah lain. Ancaman tersebut sebagai buntut kekecewaan mereka terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang.
- Posisi Kabupaten Magelang di Popda Jateng 2024 Turun, Begini Alasannya
- Singgah Di Kota Semarang, Api Asian Games 2018 Disambut Meriah Ribuan Warga
- Karateka Beregu Putra Sumbang Emas untuk Kontingen Jawa Tengah
Baca Juga
Kekecewaan dimaksud karena mereka tidak diberikan bonus setelah meraih medali Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah XVI/2023 di Pati Raya, beberapa waktu lalu.
Ketua Akuatik Indonesia Kota Magelang, Jatmiko mengaku, sangat kecewa dengan sikap dan pernyataan Wali Kota Magelang.
"Menciptakan prestasi atlet tidak bisa instan. Bonus itu kan hanya diberikan empat tahun sekali untuk menghargai perjuangan dan kerja keras para atlet," katanya, Rabu (20/9).
Besaran bonus, menurut dia, belum sebanding dengan biaya latihan bulanan yang mencapai jutaan. Sekali mengikuti kompetisi minimal Rp3 juta-Rp5 juta.
"Kalau diberi bonus pekerjaan THL, apa sesuai dengan ijazah atau keahlian dari pelatih serta atlet bersangkutan," tukasnya.
Biaya operasional atlet dalam setahun, kata Jatmiko, bisa puluhan juta rupiah. Baik untuk membeli perlengkapan, pelatihan dan lainnya. "Juga butuh ikutserta berkompetisi untuk mengasah dan menjaga prestasi," katanya.
Kegeraman juga diungkapkan Pelatih Selam, Herawan. Dia mengatakan, atlet dan pelatih telah berjuang keras untuk mengangkat nama Kota Magelang di dunia olah raga. Namun tak ada perhatian dari Pemkot Magelang dan berkesan pembiaran.
"Kami sangat kecewa. Tidak adanya bonus menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak memiliki perhatian. Bonus bagi atlet Porprov sudah jamak di daerah lain," katanya
Berangkat dari kenyataan di atas, Herawan pun akan memboyong para atlet asuhannya pindah ke daerah lain, agar bisa memperoleh penghargaan yang memadai.
"Saya sangat kecewa dan tidak bangga lagi menjadi orang Kota Magelang dan pelatih Kota Magelang," tegas Herawan, yang sejak 1987 hingga 2023 loyal dan setia membela Kota Magelang.
Jatmiko maupun Herawan berharap, KONI Kota Magelang terus mendesak Pemkot Magelang untuk memberikan bonus kepada para pelatih dan atlet berprestasi tersebut.
"Jangan sampai, ke depan tidak ada lagi olah ragawan yang mau membela Kota Magelang. Atlet renang saja sudah diincar untuk pindah ke daerah lain. Jangan sampai ramai-ramai mereka menjadi atlet daerah lain," kata Jatmiko.
Ketua KONI Kota Magelang, Ali Sobri Sungkar, mengaku sudah mengajukan anggaran bonus untuk para atlet. Namun, Pemkot Magelang tidak mengalokasikannya.
Dia mengatakan, usulan anggaran bonus disusun bersama Dispora dan DPRD. Secara prinsip KONI telah berupaya memberikan yang terbaik.
"Kami mengusulkan dan sudah terkirim, kami monitor sudah diterima dan ada disposisi dari Pak Wali," kata dia.
Besaran bonus yang diusulkan adalah Rp60 juta untuk peraih medali emas, Rp30 juta bagi peraih medali perak dan Rp20 juta kepada peraih medali perunggu.
Untuk diketahui dalam Porprov Jawa Tengah, Kota Magelang berhasil merebut 63 medali. Dengan rinciannya, 14 emas, 15 perak dan 34 perunggu.
- ASTI Kudus Makin Mendunia
- Hendi Buka Tugu Muda Race 2022, Diikuti 1.037 Peserta
- Persis Solo Promosi ke Liga 1, Yoyok Sukawi Ucapkan Selamat