Merasa resah karena tanamannya sering diganggu babi hutan (celeng), warga masyarakat Grantung bersama Polsek Karangmoncol dan Koramil 11 Karangmoncol melakukan perburuan celeng.
- Viral Pasangan Lakukan Asusila di Sigandu, Satpol PP Batang Langsung Datangi Kafe Bergazebo
- Bupati Demak Berikan Bantuan Kesejahteraan Rp5 M untuk Pendidik Keagamaan Non Formal
- Hendi Imbau Warga Patuhi Prokes agar Kasus Covid-19 Terus Turun
Baca Juga
Perburuan juga diikuti oleh Camat Karangmoncol, Kasi Trantibum dan beberapa staf serta perangkat desa Grantung.
Camat Karangmoncol Juli Atmadi mengatakan perburuan babi hutan memang diperlukan dikarenakan keberadaan sudah dirasakan mengganggu tanaman warga. Kurang lebih 20 orang ikut dalam perburuan tersebut, dengan perlengkapan 3 pucuk senapan laras panjang, tombak dan parang.
"Harapannya dengan perburuan ini, tanaman warga bisa aman dari serangan babi hutan," katanya disela-sela perburuan, Minggu (8/9).
Sedangkan Kades Grantung, Karyono mengatakan kami telah berkoordinasi dengan pihak Polsek Karangmoncol dan Koramil 11 Karangmoncol pada Minggu ini (8/9) dilakukan perburuan. Berkat bantuan dari semua pihak hari ini, perburuan mendapatkan 2 ekor babi hutan.
"Kami gotong royong, ada yang bawa parang, bawa tombak dan perlengkapan lainnya. Kami juga di support oleh ibu-ibu yakni dengan perbekalan nasi bungkusnya," kata Karyono.
Perburuan babi hutan, lanjut dia, akan terus dilakukan sampai babi hutan tidak menganggu tanaman lagi. Perkebunan yang sering diganggu babi hutan memang berdekatan dengan hutan yakni hutan Cahyana dan hutan Serang.
Selain babi hutan, Desa Grantung juga terkena serangan hama tikus. Setiap Minggu warga melakukan gropyokan. Minggu kemarin 700 ekor tikus didapatkan. "Perburuan dan gropyokan diharapkan tahun ini warga Grantung bisa panen," katanya.
- 60% Angkutan Di Salatiga Tak Beroperasi Akibat Banyak Penyekatan
- Mall Baru Muncul Dimana-mana, Kira-kira Semarang Di Masa Depan Seperti Apa?
- Jaga Kenyamanan, Dishub Batang Alihkan Truk Sumbu Tiga Ke Jalan Tol