Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengaku belum bisa mendeteksi grup WhatsApp teroris. Padahal, kehadiran lembaga baru selevel kementerian diharapkan bisa memantau jaringan teroris lewat media sosial.
- Ciptakan Pemilukada yang Aman dan Damai, Polres Wonogiri Undang Ustad Adi Hidayat
- Sasarengan Ngawasi Pilkada 2024, Momentum Lahirnya Pemimpin Baru Demak
- Mantan Buruh Pabrik Batik Ini Lolos untuk Keempat Kalinya Menjadi Wakil Rakyat
Baca Juga
Ini mungkin masih dalam proses ya. Jadi saya belum bisa saya menjawab sekarang," ungka Kepala BSSN Djoko Setiadi usai bertemu Mendagri Tjahjo Kumolo di kantor BSSN, Jakarta, Jumat, (18/5).
Ia menyebut, BSSN ini merupakan lembaga baru yang kinerjanya masih butuh penyesuaian baik internal maupun eksternal.
Kan baru dibentuk ini BSSN. Baru jadi. Kami sedang menyiapkan masa transisi dari Lemsaneg jadi BSSN nanti segera kami tunjukkan kepada bangsa ini bahwa kami sudah siap bekerja," ujarnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Penyebaran terorisme lewat jejaring media sosial menurut LIPI sangat marak. Hal ini yang sejatinya harus bisa dicegah oleh BSSN agar tidak meluas, sekaligus mampu menangkap pelakunya.
Namun saat didesak hal tersebut, Djoko justru berkilah bahwa tanggung jawab memerangi terorisme bukan dari pemerintah dan aparat keamanan saja melainkan seluruh komponen bangsa.
Seluruh komponen lah wajib hukumnya untuk peka dan membantu pemerintah dalam rangka menyiapkan keamanan dari gangguan terorisme," pungkasnya.
- KPU Blora : Pengunduran Caleg hanya Bisa Melalui Partai
- Bawaslu Blora Bentuk Pokja Netralitas ASN, TNI, Polri
- Hasil Hitung Cepat, Mantan Sales Rokok Ini Raih Suara Tertinggi di Karanganyar