Meskipun telah memasuki musim kemarau, hujan tetap akan terjadi di sejumlah wilayah di Jawa tengah.
- HPN 2025: Dihadiri Delegasi Wartawan Malaysia Dan China
- Dilalap si Jago Merah, Warga Blora Alami Kerugian Ratusan Juta Rupiah
- Usai Diteriaki Maling, Juragan Rental Mobil Meninggal Dunia Dihakimi Massa di Pati
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Klimatologi Semarang.
Iis Widya Harmoko, Kepala Seksi Data dan informasi Stasiun Klimatologi Semarang mengungkapkan, hujan akan tetap terjadi di musim kemarau ini. Dia menerangkan, salah satu prakiraan kemungkinan penyebab terjadinya hujan.
Yakni pertemuan masa udara yang membawa uap air dari perairan NTT dan bagian utara Papua," kata dia saat dihubungi, Jumat (18/5).
Dia juga menerangkan, jika dilihat dari grafis prakiraan cuaca, hujan Masih mungkin terjadi saat kemarau dengan curah hujan dibawah 50 mm.
Curah hujan pada dasaran pertama kemarau, berada di bawah 50 mm. Jumlah tersebut akan terus turun hingga mencapai puncak kemarau," imbuhnya.
Lebih jauh, Harmoko mengatakan kalau saat kemarau, curah hujan diprakirakan berada di bawah 150 mm per bulan. Dia juga mengatakan, prakira musim kemarau akan berlangsung hingga Oktober 2018.
Sedangkan musim hujan diprakirakan akan mulai terjadi pada November atau dasarian ke-32 pada tahun ini," pungkasnya.
- Asyik Main, Anak 10 Tahun Tenggelam di Sungai Jebor
- Kudus Tanggap Darurat Banjir
- Kurang Konsentrasi, Pemotor Matic Tewas Usai Seruduk Truk