Bagikan Life Jacket, Kapolres Salatiga: Jadilah Pelopor Keselamatan Di Perairan

Kapolres Salatiga AKBP Feria Kurniawan S.I.K., pasangkan life jacket kepada pengelola Taman Wisata Air Kalitaman, Rabu (8/3).
Kapolres Salatiga AKBP Feria Kurniawan S.I.K., pasangkan life jacket kepada pengelola Taman Wisata Air Kalitaman, Rabu (8/3).

Untuk mencegah kecelakaan laut/air di obyek wisata perairan, Kapolres Salatiga AKBP Feria Kurniawan S.I.K., bagikan life jacket kepada pengelola Taman Wisata Air Kalitaman, Rabu (8/3).


Pembagian life jacket bagian dari program Ikan Selayar ( Ikut Andil Keselamatan Berlayar), kegiatan Polda Jateng yang terbentuk karena rasa keprihatinan atas terjadinya musibah kecelakaan laut/air yang terjadi diwilayah Jajaran Polda Jateng.

"Dalam kesempatan ini, khusus di Salatiga kami menyerahkan secara simbolis 25 buah life jacket kepada  juga bantuan berupa paket sembako bagi warga sekitar Kalitaman," ujar Kapolres Salatiga AKBP Feria Kurniawan, S.I.K.

Sebetulnya, pada hari ini juga dilaksanakan secara serentak dan bersama-sama di 35 Polres Jajaran Polda Jateng dan pembagian 7.000 life jacket di seluruh Polres jajaran Polda Jateng.

Khusus di Salatiga, bertempat di  halaman parkir Kolam Renang Kalitaman Kel. Salatiga Kec. Sidorejo Kota Salatiga pembagian life jacket diawali Apel Ikan Selayar (Ikut Andil Keselamatan Berlayar) Polda Jateng di Pimpinan langsung Kapolres Salatiga AKBP Feria Kurniawan, S.I.K.

Turut hadir, Wakapolres Salatiga Kompol Iman Sudiyantoro, S.H, M.H, Pejabat Utama Polres Salatiga, Kapolsek Jajaran polres Salatiga, Kepala BPBD Kota Salatiga, Kepala Satpol PP, Tagana Kota Salatiga dan Kelapa Dinas Pariwisata Kota Salatiga.

Ia menerangkan, program Ikan Selayar  yang terbentuk karena rasa keprihatinan atas terjadinya musibah kecelakaan laut/air baik di danau, waduk, bendungan, sungai, pesisir laut

yang terjadi diwilayah Jajaran Polda Jateng.

"Maka perlu dilakukan langkah-langkah nyata yaitu dengan melaksanakan kegiatan Ikan Selayar, dengan maksud dan tujuan sebagai suatu upaya untuk menekan atau menurunkan angka kecelakaan di wilayah perairan," terangnya.

Sekaligus, lanjut dia, memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa penggunaan atau pemakaian alat keselamatan disaat beraktivitas di perairan adalah sudah menjadi standar operasional prosedur serta menjadikan budaya keselamatan aktivitas di wisata perairan menjadi budaya kita semua.

Keselamatan dalam kegiatan di perairan khususnya pelaksanaan kegiatan wisata perairan merupakan kebutuhan mutlak dan tanggung jawab bersama baik dari pemangku kebijakan, operator atau pelaku jasa wisata perairan serta termasuk para pengunjung wisata sendiri.

"Untuk kita bersama harus memahami pentingnya keselamatan dalam aktivitas wisata perairan, selalu peduli dan mampu menjadi pelopor keselamatan disaat beraktivitas di perairan," tandasnya.

Ditambahkan Waka Polres Salatiga, Kompol Iman Sudiyantoro, S.H, M.H., dengan terjaminnya keselamatan dan kenyamanan dalam aktivitas wisata perairan akan berdampak positif bagi wisatawan dan peningkatan kunjungan wisata perairan yang tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga  program nasional pemulihan ekonomi disektor pariwisata akan tercapai.

"Dengan telah diberikannya life jacket, kedisiplinan pengelola maupun pengunjung Wisata Air Kalitaman meningkat," ucap Kompol Iman Sudiyantoro.

Sekaligus, terangnya, dapat meminimalisir kejadian atau kecelakaan di lokasi wisata air ini, pahami tata cara penggunaan life jacket agar bisa terhindar dari kejadian kecelakaan air.

"Program Ikan Selayar ini merupakan wujud kepedulian dan bakti Polri khususnya Polres Salatiga kepada masyarakat," jelasnya.

Sebagai informasi, pada Tahun 2022 saja kecelakaan di perairan sebanyak 186 kejadian dengan korban meninggal dunia 131  orang, korban yang belum ditemukan 30 orang,  korban luka luka 4 orang, dari jumlah 131 orang meningal dunia 54 orang diantaranya disebabkan karena tenggelam.

Salah satu kejadian menonjol pada Tahun 2022 pada saat lebaran (Idul Fitri) yaitu kecelakaan perahu wisata di Waduk Kedung Ombo yang mengakibatkan 9 orang meninggal dunia.

Hal tersebut disebabkan juga karena kurangnya kepedulian dan kesadaran masyarakat perairan tentang pentingnya mengutamakan keselamatan disaat beraktivitas di perairan.