Bambang Eko Apresisasi Kinerja Bank Jateng

Pemerintah Provinsi Jateng akan memperoleh setoran deviden sebesar Rp341.139 miliar dari keuntungan yang diraih Bank Jateng selama 2017. Laba bersih yang diraup bank pemerintah daerah itu selama 2017 tercatat mencapai Rp604.685 miliar.


Anggota Komisi C DPRD Jateng Bambang Eko Purnomo mengapresiasi, kinerja positif manajemen Bank Jateng sepanjang 2017 di tengah situasi ekonomi yang belum menunjukkan stabil. "Kinerja positif tersebut juga berlanjut hingga Semester I 2018," katanya.

Menurut politisi Partai Demokrat itu, raihan laba Bank Jateng pada 2017 itu menunjukkan kinerjanya tidak terpengaruh inflasi, bahkan mampu memberikan kontribusi deviden kepada Pempvov Jateng selaku pemegang saham pengendali.

Selain itu, lanjut Ketua MPW Pemuda Pancasila Jateng itu, aset Bank Jateng saat ini (per Juni 2018) mencapai Rp65,17 triliun mengalami pertumbuhan 5,46 (yoy). Peningkatan aset ini diharapkan dapat menjadi modal yang bagus bagi Bank Jateng untuk memperluas lini usahanya dan mengembangkan berbagai inovasi.

"Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) juga mencatat pertumbuhan tinggi sebesar Rp52,11 triliun atau tumbuh 2,59 (yoy) menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap Bank Jateng yang semakin meningkat," ujarnya.

Ekspansi kredit, dia mengingatkan, agar dilakukan tetap dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian. Bahkan RUPST Bank Jateng menyetujui dan mengesahkan laporan keuangan periode 2017.

Menurutnya, Bank Jateng juga memutuskan membagikan dividen sebesar 50,75% dari laba bersih 2017 sebesar Rp604,685 miliar. Penetapan dividend pay out ratio ini seiring dengan kinerja perusahaan yang semakin baik dan tingginya rasio kecukupan modal (CAR 17,42%).

Besaran dividen itu telah memperhatikan kebutuhan perseroan serta sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham. Bambang juga menuturkan realisasi pembagian dividen Bank Jateng hingga akhir tahun ini diproyeksikan bakal naik dari yang ditargetkan senilai Rp333 miliar.

Bahkan Triwulan II hingga Juni 2018 telah dilaporkan mencatat sebesar Rp341,139 miliar sudah melampui yang ditargetkan senilai itu. Bisnis kredit konsumer perbankan masih menjadi andalan bagi sebagian bank untuk mengerek pertumbuhan.

Namun Bank Jateng mampu menyalurkan kredit produktif lebih tinggi (21,41% yoy) dibanding kredit konsumsi yang tumbuh sebesar 8,33% (yoy). Kredit usaha produktif yang tumbuh 21,41% (yoy) tersebut ditopang dari kredit proyek, sindikasi dan KUR.

Namun Bambang meminta semua pihak di jajaran Bank Jateng jangan merasa cepat puas atas capaian tersebut. Kinerja mesti terus ditingkatkan melalui dukungan teknologi dan inovasi. Kinerja harus tetap berpacu, dunia perbankan tantangannya luar biasa. Tingkatkan semua dengan sistem teknologi yang ada," tuturnya.

Dia juga meminta agar semua jajaran pegawai Bank Jateng  dari level bawah hingga teratas terus meningkatkan kinerja. Seluruh jajaran direksi, komisaris, serta seluruh pegawai diminta melakukan evaluasi kerja paling tidak setiap bulannya.

Saya minta jajaran semua dari level paling bawah, direksi, komisaris untuk maksimal dalam bekerja," tegasnya.