Bangun RPH dan Wisata Halal, Jateng Bidik Pasar Internasional Negara Muslim

Taj Yasin Maimoen saat meninjau rumah pemotongan hewan (RPH) Penggaron, sebagai persiapan mengembangkan RPH halal di Jateng. / RMOL Jateng
Taj Yasin Maimoen saat meninjau rumah pemotongan hewan (RPH) Penggaron, sebagai persiapan mengembangkan RPH halal di Jateng. / RMOL Jateng

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengungkapkan, Jateng berencana menyasar perdagangan daging halal ke pasar internasional, khususnya negara mayoritas penduduk muslim, dengan mendorong wisata halal dan mempercepat pembangunan RPH (Rumah Potong Hewan) Halal.


"Potensi dan pasar kita sudah jelas, mayoritas (penduduk) di Jawa Tengah muslim. Terus sudah ada banyak pondok pesantren yang membutuhkan itu secara halal, baik untuk aqiqah atau kurban Idul Adha. Adanya RPH Halal, diharapkan mampu mendorong wisata halal di Jawa Tengah dan memasok kebutuhan daging ke pasar-pasar negara Timur Tengah.

"Kita mulai masuk ke pertumbuhan ekonomi, salah satunya kita dorong wisata. Ini akan menarik minat para wisatawan asing, khususnya dari Timur Tengah," kata Taj Yasin, Rabu (29/9).

Ia mengatakan, bahwa tidak menutup kemungkinan Jawa Tengah akan mengekspor daging ke negara-negara tersebut.

"Targetnya, pertama, menambah stay wisatawan halal dengan kuliner halal. Kedua, kita juga akan memasok bahan baku daging halal, insyaallah bisa (ekspor) ke negara-negara muslim tersebut," katanya.

Untuk mengembangkan RPH Halal ini, ia telah melakukan rapat dengan Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Tengah, dan beberapa stakeholder untuk menyelesaikan RPH Halal.

Salah satu stakeholder yang ikut mendukung RPH Halal, Chamzah Hasan yang juga Ketua Santri Gayeng Nusantara (SGN) mengatakan,  untuk starting pelatihan penyembelihan halal dipercayakan pada SGN.

"SGN dipercaya untuk merekrut para calon Juleha (Juru Sembelih Halal), ini dibutuhkan orang yang biasa menangani banyak orang," kata Chamzah.

Untuk itu, dipilihlah sebanyak 40 orang yang diantaranya pihak pesantren untuk ikut berkontribusi dalam melakukan Training of Trainer (ToT).

"Kemudian nanti, karena ini ToT nanti bisa menyebar di seluruh kabupaten/kota di Jateng, nanti akan ada instruksi dari Pemprov untuk ke dinas-dinas peternakan di masing-masing kabupaten," ucapnya.

Untuk pelatihan ToT akan dilakukan pada bulan Oktober atau awal November mendatang.