Pelantikan pengurus baru PCNU Kabupaten Batang periode 2024-2029 menjadi perhatian khusus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Batang, Ahmad Ridwan. Ia menganggap Nahdlatul Ulama adalah organisasi islam besar ada di banyak lini, termasuk kadernya.
- Pastikan Layanan di Balik Jeruji, BPJS Kesehatan Pekalongan Sosialisasi di Lapas Batang
- Isu Bupati Impor di Pilkada Batang 2024, Pengamat Politik: Cukup Ampuh Digunakan
- Bencana Kekeringan Melanda Ribuan Jiwa di Kabupaten Batang: BPBD Turun Tangan
Baca Juga
Ia mengungkapkan kebanggaannya atas pelantikan tersebut, karena banyak kader partainya yang dipercaya mengemban amanah di organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang sangat berpengaruh di masyarakat.
Ridwan menyatakan bahwa kehadiran kader PDI Perjuangan dalam kepengurusan PCNU bukanlah hal yang mengejutkan. Menurutnya, banyaknya kader yang terlibat merupakan bukti nyata bahwa hubungan antara PDI Perjuangan dan NU sudah terjalin erat sejak lama.
"Jumlah kader PDI Perjuangan yang turut dilantik lumayan banyak. Mereka bergabung dalam kepengurusan karena NU memang ada di mana-mana, dan mayoritas pemilih PDI Perjuangan terdiri dari warga Nahdlatul Ulama," ujar Ridwan dengan tegas, Minggu (11/8).
Ridwan menegaskan bahwa keterlibatan kader PDI Perjuangan di kepengurusan PCNU bukanlah semata-mata atas dasar politik, melainkan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
"Ketika ada kader kami yang diminta untuk menjadi pengurus, mereka dengan senang hati menerima, karena mereka merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memuliakan umat," jelasnya.
Ridwan juga menambahkan bahwa selama kader tersebut bukan merupakan pengurus inti partai, maka diperbolehkan untuk aktif di organisasi lain seperti NU.
Ridwan juga menyampaikan harapannya terhadap kepengurusan baru PCNU Kabupaten Batang. Ia berharap agar seluruh pengurus dapat bersatu dalam pikiran, hati, dan tindakan untuk memuliakan umat.
"Ucapan dan tindakan harus linier untuk memuliakan umat. Bersama-sama, kita harus bekerja dengan satu visi yang jelas, yaitu kesejahteraan umat," katanya penuh harap.
Menurut Ridwan, kepengurusan yang solid dan satu suara sangat penting, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Ia percaya bahwa dengan kerjasama yang baik antar pengurus, NU akan semakin kuat dan mampu memberikan kontribusi besar bagi masyarakat.
"Saya yakin, dengan pengurus yang satu pikiran, satu hati, dan satu tindakan, PCNU Kabupaten Batang akan mampu membawa perubahan positif yang dirasakan langsung oleh umat," tegasnya.
Menjelang Pilkada 2024, Ridwan juga menyampaikan pandangannya mengenai peran yang ideal bagi NU dalam kontestasi politik tersebut. Ia menekankan bahwa NU harus bersikap aktif dan proaktif dalam memilih dan mendukung calon pemimpin yang tepat.
"Idealnya, posisi NU harus aktif dalam Pilkada 2024. Untuk membangun daerah dan mencari pemimpin yang terbaik, NU harus berperan aktif menghantarkan sosok pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang dipegang teguh oleh NU," paparnya.
Ridwan menambahkan bahwa NU seharusnya tidak hanya menjadi penonton dalam proses politik, tetapi juga menjadi aktor utama yang dapat mengarahkan dan menginspirasi para calon pemimpin.
"NU harus menjadi problem solver, bukan trouble maker. Sebagai organisasi besar yang memiliki pengaruh luas, NU harus mampu menjadi pengarah yang baik, sehingga keberadaannya diterima dan dihormati oleh warganya," imbuh Ridwan.
Dalam kesimpulannya, Ridwan menegaskan bahwa keterlibatan kader PDI Perjuangan di kepengurusan PCNU Kabupaten Batang adalah langkah strategis yang akan menguatkan sinergi antara dua kekuatan besar ini.
"Dengan sinergi yang kuat antara PDI Perjuangan dan NU, saya yakin kita bisa bersama-sama membangun Kabupaten Batang yang lebih baik," tutupnya.
- Pastikan Layanan di Balik Jeruji, BPJS Kesehatan Pekalongan Sosialisasi di Lapas Batang
- Isu Bupati Impor di Pilkada Batang 2024, Pengamat Politik: Cukup Ampuh Digunakan
- Bencana Kekeringan Melanda Ribuan Jiwa di Kabupaten Batang: BPBD Turun Tangan