Pengisian data pedagang yang akan pindah ke Pasar Johar melalui aplikasi Pandawa, ternyata tidak berjalan mulus. Pasalnya, masih banyak pedagang yang belum bisa menginput data melalui aplikasi karena minim pengetahuan berbasis teknologi.
- Menjelang Perayaan Natal, Polres Tegal Gotong Royong Bersihkan Gereja
- Sukoharjo Sambut Dandim Baru Di Penghujung 2024
- Pecah Macet Perbaikan Jembatan Kali Babon, Polisi Terapkan Contraflow
Baca Juga
Pengisian data pedagang yang akan pindah ke Pasar Johar melalui aplikasi Pandawa, ternyata tidak berjalan mulus. Pasalnya, masih banyak pedagang yang belum bisa menginput data melalui aplikasi karena minim pengetahuan berbasis teknologi.
Ketua Persatuan Pedagang Jasa Pasar (PPJP) Pasar Johar, Surahman, meminta agar Dinas Perdagangan memberikan perpanjangan batas waktu pengisian data karena masih banyak pedagang yang belum bisa menginput data. Hingga saat ini masih sekitar 2.000 pedagang yang sudah menginput data dari total sekitar 8.000 pedagang yang ada di Pasar Johar.
"Inputnya kan mandiri, banyak pedagang yang tidak mampu. Akhirnya banyak yang menunggu kolektif atau minta tolong ke pedagang, anak yang bisa menginput," jelas Surahman, Rabu (9/6).
Pihaknya mengatakan, jika dari Dinas Perdagangan sudah memberikan fasilitas komputer, namun sayangnya petugas yang berjaga hanya mengawasi dan bukan langsung mengisikan data ke dalam komputer.
Surahman meminta agar ada petugas dari Dinas yang bisa membantu pedagang yang kesulitan mengisi data, karena batas waktu pengisian data hanya sampai tanggal 10 Juni.
"Karena banyak yang kesulitan, saya harap bisa diperpanjang. Intinya tidak ada pedagang yang terlantar," tuturnya.
Jumlah pedagang yang ada di Pasar Johar Relokasi yang menggunakan lapak ada sekitar 6.000 pedagang, sedangkan 2.000 pedagang lainnya adalah pedagang non lapak.
"Kita sudah punya data sebenarnya, setelah kebakaran dulu sudah kami serahkan dan meminta agar dikunci oleh dinas ya itu tadi sekitar 6 ribuan. Soalnya kadang-kadang satu register dimiliki lebih satu orang," ungkapnya.
Selain proses pengisian data, menurut Surahman ada kendala lainnya terkait dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Dinas Perdagangan seperti halnya surat izin. Dirinya tidak menampik ada surat dari pedagang yang hilang, ataupun disekolahkan. Hal ini pun dinilai menghambat pendataan.
"Kalau harus mengurus di Dinas kan memakan waktu. Kaki sudah mengusik kalau pakai data relokasi dulu, tapi di validasi lagi. Soalnya ada pedagang yang tidak masuk data," bebernya.
Terkait sistem kepindahan, kata Surahman, para pedagang ikut aturan main Pemerintah Kota Semarang yang akan melakukannya secara bertahap sembari menunggu pembangunan kawasan Pasar Johar selesai seutuhnya.
"Yang jadi kan baru yang Johar Tengah dan Utara, yang lain menunggu. Karena kondisinya seperti itu, kami terima kalau masuknya bertahap," pungkasnya. [sth]
- Hari Amal Bhakti ke - 78, Kepala Kemenag Demak : Kita Harus Mampu Hadir Utuh untuk Umat
- RMOLJateng Siap Korektif dan Konstruktif Bangun Jawa Tengah
- Polisi Gandeng Pesilat di Grobogan Salurkan Bantuan Air Bersih