Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang, Yarsono menyebut ada 32 rintisan desa wisata.
- Harga Cukup Baik, Buruh Tani Tambak Garam Di Rembang Dan Pati Bisa Tersenyum
- Belum Capai Target, Pemkab Sukoharjo Gandeng TNI-Polri Gencarkan Vaksinasi
- Kapolres Salurkan Zakat Fitrah dari 469 Personil Polres Salatiga
Baca Juga
"Harapannya, desa-desa itu bisa berkembang dan naik kelas. Saat ini, semuanya masih aktif," kata Yarsono di kantornya, Selasa (6/6).
Ia menyebut, masing-masing rintisan desa wisata punya kelebihan dan kekurangan. Selama ini pengelola rintisan desa wisata mulai dari Pokdarwis, hingga BUMDES.
Yarsono menyebut, banyak bantuan dari pemkab hingga Pemprov Jawa Tengah. Dukungan itu ada agar rintisan desa wisata tetap eksis.
Bentuk rintisan desa wisata tidak hanya wisata alam tapi juga buatan. Ada juga yang menambahkan wahana buatan di alam.
"Contohnya Kembanglangit, Silurah, Sodong, Gringgingsari, Pandansari, Tombo, Kembanglangit, Lobang, Sangubanyu, dan Besani," ujarnya.
Kegiatan pengembangan desa wisata selalu dilakukan dalam forum komunikasi tingkat kabupaten maupun provinsi. Di tingkat provinsi ada kegiatan satu bulan sekali.
"Untuk verifikasi lagi oleh provinsi. Apakah masih jadi rintisan atau berkembang. Gambaran desa wisata itu salah satunya dihitung dari kemandirian sehingga menjadi berkembang hingga maju," ucapnya.
- Pemkab Batang Kompetisikan 18 Cabang Olahraga di Popda 2022
- Pemkab Batang Latih Pelaku Ekraf Cara Ekspor dan Digital Marketing
- Pemkab Batang Bakal Lengkapi Sarana Olahraga GOR Abirawa