Ratusan warga binaan (Wabin) Rutan Kelas IIB mengikuti program bebas buta huruf Al Quran di dalam rutan, Kamis (15/4) guna mendukung program pesantren Ramadhan,
- BPJamsostek Surakarta Serahkan Bantuan 62 Ribu Masker, 102 Paket APD dan 3,7 ribu Vitamin Untuk Pekerja
- Emak-emak Demak Dukung Polisi Tertibkan Knalpot Brong
- Hendi Tekankan Pentingnya Peran Pemerintah Dalam Transformasi Digital
Baca Juga
Ratusan warga binaan (Wabin) Rutan Kelas IIB mengikuti program bebas buta huruf Al Quran di dalam rutan, Kamis (15/4) guna mendukung program pesantren Ramadhan,
Kegiatan menggandeng Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga bagi warga binaan itu, dibalut dalam pesantren kilat.
Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano menyampaikan bahwa salah satu program unggulan pembinaan kerohanian di bulan suci tahun ini adalah membebaskan warga binaan dari buta huruf Al Quran dengan rutin diajarkan mengaji.
"Secara rutin Wabin yang beragama Islam kita ajarkan mengaji agar terbebas dari buta huruf Al Qur'an," tandas Andri Lesmano.
Ia berharap, selepas dari hukuman di dalam Rutan Wabin nantinya bisa membaca dan memaknai apa itu isi didalam Al Quran. Serta, mengimplementasikan kedalam kehidupan sehari-hari.
Andri menambahkan bahwa kegiatan ini didukung penuh oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga yang mendelegasikan Pokjaluh Kemenag dalam memberikan bimbingan
Sementara itu pembina kerohanian Rutan Salatiga Parjono turut mendukung dan memotivasi para santriwan dan santriwati agar lebih giat lagi dalam beribadah.
"Kita sebagai pembina disini terus memompa semangat santriwan dan santriwati warga binaan agar bisa menjadi pribadi yang bermanfaat dan lebih baik saat bebas nanti dengan dibekali ilmu agama," terang Parjono.
Sehingga, lanjut dia, saat keluar nantinya Wabin dapat menjadi imam maupun suri tauladan yang baik bagi keluarga maupun masyarakat.
Ia juga mengapresiasi peserta pesantren yang tidak malu untuk belajar dasar dari latihan membaca, menulis Iqro' sampai mengikuti kajian Al Quran. Pasalnya, ada juga yang telah lanjut usia baru belajar mengaji.
"Sehingga nantinya akan kita dapatkan warga binaan yang saat bebas nanti menjadi manusia yang berakhlakul kharimah dan berdaya guna bagi orang lain," pungkasnya.
- Pria Tewas Menggendong Tas Berisi Batu, Ada Tato di Dada Bertuliskan Hopes & Robert
- DPRD Wonogiri Sepakat Lakukan Pendataan Ulang Warga Miskin
- Berkontribusi Terhadap Yayasan Sam Po Kong, Kapolrestabes Semarang Dapat Penghargaan