Begini Situasi Saat Dua Capres Tentukan Pendamping

Pertarungan Pilpres 2019 bakal diikuti dua pasangan calon presiden yaitu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melawan petahana Presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.


Penentuan calon pendamping atau wapres oleh Prabowo maupun Jokowi bersamaan di menit-menit terakhir masa pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum, sehingga tidak perlu ada perpanjangan waktu.

Jokowi lebih dulu mendeklarasikan diri bersama pilihannya Kiai Ma'ruf pada Kamis 9 Agustus petang, disusul Prabowo di malam hari.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio melihat banyak faktor yang menyebabkan alotnya penentuan cawapres oleh kedua tokoh tersebut.

"Kubu Jokowi sangat percaya diri bahwa Jokowi sudah sangat kuat dan pasti menang. Sementara kubu Prabowo ingin sekali menang dari Jokowi," katanya lewat akun Twitter @satriohendri, Sabtu (11/8).

Dia menilai wajar jika pendukung Jokowi yang dipimpin PDI Perjuangan percaya diri presidennya akan melenggang di periode 2019-2024. Sebab, hasil penelitian banyak lembaga survei menempatkan Jokowi tidak terlalu buruk dalam hal elektabilitas.

Sedangkan kubu Prabowo yang merupakan rival Jokowi di Pilpres 2014 lalu masih berambisi untuk meraih kepemimpinan di tahun depan.

Dengan Partai Gerindra sebagai pengusung utama, Prabowo memutuskan akan menghadapi Jokowi kembali. Kali ini Prabowo menggandeng Sandiaga Uno, sesama kader Gerindra yang pada 2017 lalu diusung di Pilkada DKI Jakarta.

"Saat menentukan cawapres beberapa hari lalu mungkin situasi dan kondisinya begini. Maka pilihan cawapresnya seperti sekarang ini," imbuh Hendri yang juga Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedaikopi).