Belajar Tari Online, Langkah Greget Biar Siswa Tetap Berlatih

Pandemi covid-19 memaksa pemerintah membuat kebijakan agar siswa belajar di rumah. Hal tersebut juga dialami oleh sanggar tari Greget Semarang.


Pelatih Sanggar Greget, Sangghita Anjali, mengatakan pihaknya meliburkan siswa ajar mengikuti pemerintah.

"Kami lakukan secara online. Memberi materi ke siswa ajar lewat grup Whatsapp. Biar mereka tetap belajar, dan ada kegiatan di rumah masing-masing," kata Ghita, Rabu (15/4).

Pihaknya mengirimkan video berdurasi sekitar satu menit kepada seluruh siswa. Kemudian, para siswa diminta mempelajari dan menyiapkan tarian selama seminggu.

"Nanti setelah satu minggu kami minta mereka mengunggah ke sosial media, Instagram mereka masing-masing dengan menautkan kami. Sehingga bisa kami nilai," terangnya.

Ghita merasa cukup kesusahan dalam memberikan materi. Pasalnya, para pelatih tidak bisa secara langsung membetulkan gerakan-gerakan siswa ajar. Dia mengaku hanya bisa melihat dan memberikan komentar saja.

"Beda sih, kalau ketemu langsung kan bisa membetulkan gerakan siswa. Kalau online seperti ini cukup susah. Tapi hal ini kami lakukan agar siswa tidak kehilangan kegiatan selama di rumah," paparnya.

Ghita menjelaskan, terdapat 4 kelas siswa anak-anak dan 6 kelas siswa dewasa. Materi tiap kelas berbeda-beda. Ada Tari Kupu-kupu, Kumbang, Gogor Blacan, Prajurit. Para pelatih memberikan materi pada hari sabtu dan minggu. Kemudian para siswa mempelajari dan menirukan gerakan tersebut.

Sementara itu, salah satu orang tua siswa ajar, Agustina, mengatakan kegiatan belajar tari di rumah itu memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bisa bergerak dan melatih kelenturan tubuh.

"Biar anak-anak tidak lupa dengan gerakan-gerakan tari yang selama ini sudah diajarkan oleh pelatih," kata dia.

Dia menilai pasti ada kesulitan dialami saat anak-anak belajar dengan sistem online ini. Menurut dia, jika sebelumnya siswa bisa langsung pengajarannya, kali ini hanya bisa melalui handphone.

"Tapi kalau selama pemberian materinya tidak sulit ya tetap bisa diikuti oleh anak-anak," kata dia.