Kementerian Kesehatan Belanda mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan vaksinasi kepada orang-orang yang mengalami obesitas morbidly, mengalami down's syndrome, atau mengalami kesulitan bernapas akibat gangguan neurologis.
- DBD Mulai Memakan Korban Di Antara Siswa SD Negeri Purwodadi, Salah Satunya Meninggal
- Peserta JKN KIS Apresiasi Layanan Kesehatan Jasmani dan Rohani di RS Elizabeth Semarang
- ODGJ Telanjang Di Lampu Merah Tlogosari, Diamankan Polisi Untuk Perawatan di RSJ
Baca Juga
Kementerian Kesehatan Belanda mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan vaksinasi kepada orang-orang yang mengalami obesitas morbidly, mengalami down's syndrome, atau mengalami kesulitan bernapas akibat gangguan neurologis.
Otoritas kesehatan setempat mengatakan, alasan mereka memprioritaskan vaksinasi kepada orang yang mengalami kegemukan dan gangguan kesehatan dengan indeks massa tubuh (BMI) 40 atau lebih tinggi, karena mereka berisiko lebih besar mengalami komplikasi serius akibat infeksi virus corona karena berat badan mereka, demikian dilansir Kantor Berita RMOL.
Keputusan tersebut juga merujuk pada kasus Maret tahun lalu. NL Times, Jumat (12/2) melaporkan, dari total semua kasus selama gelombang pertama pandemi di Belanda, 80 persen pasien Covid-19 yang dirawat di ICU tercatat mengalami kelebihan berat badan.
Dewan Kesehatan menyarankan agar vaksin AstraZeneca digunakan untuk orang di bawah usia 65, dengan memprioritaskan tiga kelompok risiko yang disebutkan di atas.
Pada 2018, Belanda memiliki sekitar 100 ribu orang dewasa dengan obesitas morbid, dan sekitar 13 ribu penduduk dengan down syndrome. Sementara, orang yang mengalami kesulitan bernapas karena kelainan neurologis, tidak dapat dipastikan jumlahnya. [sth]
- Warga Ber-KTP Luar Soloraya, Boleh Vaksinasi di Kraton Solo
- Terapkan Antrean Online Secara Optimal, 15 Rumah Sakit Dapat Penghargaan dari BPJS Kesehatan
- Curah Hujan Tinggi, Permintaan Fogging Meningkat