Belum Sesuai Rencana, Tol Semarang Demak Seksi I Molor, Baru Selesai 2027

Tol Semarang-Demak Seksi I Kemungkinan Baru Selesai 2027 Mendatang. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah
Tol Semarang-Demak Seksi I Kemungkinan Baru Selesai 2027 Mendatang. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah

Penyelesaian jalan tol Semarang-Demak Seksi I kemungkinan akan mundur dari target alias molor. Tahap pembangunan terus berjalan, tetapi sejauh ini kontraktor pelaksana menemukan berbagai kendala seperti pembebasan lahan proyek tol yang belum selesai. 


Paket seksi I Tol Semarang-Demak itu memiliki panjang 10.64 kilometer dan merupakan porsi pemerintah. Untuk pembangunan tol, dibagi menjadi tiga paket dan dikerjakan beberapa perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) serta bekerja sama dengan perusahaan investor dari China. 

Kendala dalam pembangunan itu kemungkinan besar membuat Tol Semarang-Demak Seksi I molor. Sebab pembangunan saat ini baru mencapai 9.25%. Dan diprediksi konstruksi seluruhnya baru selesai pada tahun 2027. 

Project Manager Tol Road Development Semarang-Demak IA Adhi Setyawan menjelaskan, jika kendala pembangunan tol dapat diselesaikan sebelum akhir tahun 2024 target penyelesaian bisa lebih cepat. Namun, bila belum dapat diselesaikan, jangka waktu pembangunan akan mundur. 

"Belum bisa memastikan apakah bisa selesai di tahun ini atau membutuhkan waktu lebih lama. Kita pastikan sebelum akhir 2024 progres berlanjut, sehingga setidaknya walaupun terkendala tetap dapat kejar target agar tidak mundur terlalu lama," kata Adhi, Selasa (21/05). 

Di dalam pembangunan, terang Adhi, sebenarnya tidak menghadapi kendala sulit untuk konstruksi jalan tol. Namun, permasalahan pembebasan lahan menjadi hambatan berat dan butuh waktu lama dalam penyelesaiannya sehingga pembangunan tidak sesuai rencana. 

"Kita sudah membuat kesepakatan ganti rugi lahan milik warga tetapi buntu. Jadi, prosesnya masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah mencari agar ada solusi untuk pembebasan lahan. Itu yang paling mempengaruhi target penyelesaian dan progresnya, jadi terhambat," jelas Adhi.