Bencana Tanah Bergerak Di Purbalingga, Delapan Rumah Rusak

Tujuh rumah di Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga mengalami kerusakan.


Turki memutuskan bergabung bersama sejumlah negara Eropa lainnya untuk melarang penerbangan dari Inggris karena kekhawatiran atas jenis virus corona yang bergerak cepat.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dalam cuitan di akun Twitternya pada Minggu (20/12) malam waktu setempat, mengatakan selain Inggris larangan penerbangan juga berlaku untuk beberapa negara lainnya, dikutip dari Kantor Berita RMOL.

"Telah dilaporkan bahwa tingkat penularan telah meningkat di Inggris dengan mutasi virus corona," tulis Koca.

"Di bawah arahan Presiden kami dalam koordinasi dengan Kementerian Transportasi dan Infrastruktur kami, penangguhan sementara telah diputuskan untuk penerbangan dari Inggris, Denmark, Belanda, dan Afrika Selatan ke negara kami," lanjutnya.

Langkah itu dilakukan ketika beberapa negara Eropa - termasuk Prancis, Jerman, Italia, dan Austria - mengumumkan penangguhan penerbangan dari Inggris di tengah berita penemuan baru jenis virus corona yang cukup menghebohkan tersebut, seperti yang dilaporkan Anadolu Agency, Senin (21/12).

Organisasi Kesehatan Dunia juga meminta negara-negara Eropa untuk melipatgandakan tindakan kesehatan mereka di tengah virus baru yang menyebar dengan cepat.

Dalam pernyataannya, Koca mengatakan bahwa sebagai bagian dari tindakan tersebut, semua penumpang yang berada dalam penerbangan yang masih dalam perjalanan akan diuji dan aturan karantina akan diberlakukan saat mereka tiba.

"Tindakan dilakukan dengan koordinasi penuh," tegas Koca.

Sementara, CEO maskapai penerbangan Turkish Airlines, Bilal Eksi, mengatakan di Twitter bahwa, sebagai bagian dari keputusan Kementerian Kesehatan Turki untuk menangguhkan penerbangan dari Inggris, Denmark, Belanda, dan Afrika Selatan, meminta calon penumpangnya agar tidak terburu-buru melakukan transaksi pemesanan tiket.

"Kami dengan hormat meminta agar tidak ada penumpang kami terburu-buru dalam transaksi tiket. Tidak ada penumpang kami yang menjadi korban terkait transaksi tiket," ujar Bilal Eksi.