Bentuk Protes Jalan Rusak, Warga Kartasura  Pasang Spanduk dan Boneka Pocong

Warga Kartasura Sukoharjo melakukan aksi protes jalan raya penghubung antar kota rusak parah. Dilaporkan hampir tiap hari ada korban terjatuh.


Spanduk protes terpasang di simpang empat Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Ada tiga spanduk dan satu boneka seperti pocong yang terpasang.

Spanduk itu bertuliskan "SELAMAT DATANG DI WISATA JEGLONGAN SEWU KARTASURA", "JALAN INI SEDANG DIPERBAIKI TAPI BOONG", "PAJAK TERTIB JALAN RUSAK SULIT DIPERBAIKI". Boneka yang menyerupai bentuk pocong, bertuliskan korban.

Menurut salah seorang warga Kartasura, Deni Kristanto (34), spanduk-spanduk itu dipasang pada Kamis (30/3) malam. 

Selain untuk tanda protes warga, spanduk yang dipasang juga untuk memperingatkan pengguna jalan agar berhati-hati saat melintasi jalan Adi Soemarmo.

"Lubang jalannya terlalu dalam dan lebar. Kemarin juga ada simbah-simbah terjatuh dari motor," kata Deni, Jumat (31/3/2023).

Warga juga menemukan adanya air yang keluar dari dalam tanah. Deni menduga, air yang keluar itu dari saluran PDAM yang bocor.

Dia menuturkan, jalan berlubang dari simpang empat Kartasura hingga Luwes Kartasura. Namun kerusakan paling parah berada di sekitar simpang empat Kartasura.

"Terakhir diperbaiki sekira 3 minggu lalu. Saat itu ada korban (jatuh) di simpang empat Rumah Sakit Kharima, itu sempat viral di media sosial. Saya pikir diperbaiki semua, ternyata cuma sebagian saja yang terposting di media sosial," ucapnya.

Dia berharap, jalan tersebut segera diperbaiki agar tidak jatuh korban lagi. Serta meminta untuk ditambahi penerangan jalan.

"Kalau jalannya bisa dicor beton lebih bagus lagi. Karena jalan itu juga dilewati kendaraan berat seperti truk yang mengarah ke Colomadu (Karanganyar) dan sebaliknya," ucapnya.

Dihubungi terpisah, Camat Kartasura Joko Miranto mengaku sudah melaporkannya ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PDUPR) Kabupaten Sukoharjo.

"Jalan Adi Soemarmo itu memang kewenangannya DPU (Kabupaten). Ini sudah dalam penandatangan kontrak, mungkin minggu ini akan dilakukan pengerjaan (perbaikan)," kata Joko.

Kendati demikian, pihaknya juga meminta masyarakat untuk bersabar karena perbaikan tidak bisa langsung dikerjakan. Sebab, cuaca yang sering turun hujan, akan membuat perbaikan jalan kurang efektif.

"Memang untuk perbaikan aspal di musim hujan seperti ini, kalau dilaksanakan kurang efektif. Penggunaan uang negara juga ada timing yang tepat, agar perbaikan awet," ucapnya.