Berkebaya Ibu Negara Rela Berjalan Sejauh 750 Meter ke Musium Batik

Dengan pengawalan ketat dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Ibu Negara Iriana Jokowi mengikuti parade kebaya "Berkebaya Bersama Ibu Negara" dalam dengan peringatan Hari Batik Nasional di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (2/10).


Iriana Jokowi terlihat didampingi Wury Ma'ruf Amin, para istri menteri Kabinet Indonesia Maju, dan istri Gubernur di Indonesia berjalan sekitar 750 meter dari Loji Gandrung menuju Ndalem Wuryadiningratan. 

Terlihat juga Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga ikut hadir dalam parade memakai kebaya. Setelah sebelumnya mengadakan kunjungan kerja di Solo. Demikian juga dengan  Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan istrinya, Selvi Ananda Gibran juga ikut dalam parade kebaya.

Sepanjang jalan yang dilewati, Ibu Iriana Jokowi juga Wury Ma'ruf Amin terlihat menyapa masyarakat yang hadir di sepanjang jalan hingga finish di depan Ndalem Wuryaningratan.

Parade kebaya ini juga diikuti sekitar 2.500 peserta perempuan Indonesia. Terpilih 35 perempuan yang menjadi cucuk lampah. Mereka berasal dari beragam profesi seperti bakul jamu gendong, abdi dalem Keraton Solo dan buruh gendong Pasar Legi

Dalam sambutan singkatnya Iriana Jokowi meminta kepada seluruh perempuan di Indonesia untuk tetap memakai kebaya dalam kegiatan sehari-hari. Karena kain dan kebaya menjadi ciri khas wanita Indonesia.

"Kepada para perempuan Indonesia, pesinden, pengrawit, buruh gendong, bakul jamu, dan pembatik yang setia menggunakan kebaya dalam bekerja dan kegiatan sehari-hari," papar  Iriana Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Himpunan Ratna Busana Solo Danarsih Santosa Doellah selaku panitia penyelenggara menerima penghargaan rekor Muri untuk peserta terbanyak  berkebaya dengan jarit wiron Solo. 

Terpisah Ketua Pelaksana Berkebaya Bersama Ibu Negara, Raden Ayu (RAy) Febri Hapsari Dipokusumo menambahkan, kegiatan ini untuk  mendukung penetapan Hari Kebaya Nasional.

"Sekaligus pengusulan tim nasional mendukung penetapan kebaya sebagai warisan budaya tak benda dan mendukung usulan kebaya sebagai warisan budaya dunia UNESCO," pungkas Febri.