Bertarung di Kandang Banteng, Sembilan Politisi PDIP 'Terlempar' dari Gedung DPR RI, Ada Mantan Wagub, Eks Bupati hingga Bendahara Partai

Gedung DPR RI (atas) kini tak lagi menjadi kantor bagi (dari kiri) Agustina Wilujeng (PDIP), Sunarna (PDIP), Heru Sudjatmoko (PDIP), dan Eva Yuliana (Nasdem). Dok.RMOLJateng
Gedung DPR RI (atas) kini tak lagi menjadi kantor bagi (dari kiri) Agustina Wilujeng (PDIP), Sunarna (PDIP), Heru Sudjatmoko (PDIP), dan Eva Yuliana (Nasdem). Dok.RMOLJateng

Kemenangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai peraih terbanyak suara secara nasional pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, rupanya tak berbanding lurus dengan keberhasilan para kadernya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.


Ya, sembilan politisi yang sebelumnya duduk manis di kursi empuk sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah, 'rumah' PDIP yang kerap dijuluki 'Kandang Banteng', justru harus 'terlempar' dari Senayan lantaran raihan suara mereka tidak mencukupi untuk mengantarkannya kembali ke Jakarta.

Ironisnya lagi, dari deretan nama-nama itu, ada nama-nama besar di blantika politik Jateng dan Nasional. 

Sebut saja, Mantan Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko yang gagal kembali duduk di kursi DPR dari Jateng 7 meliputi Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen.

Kemudian ada juga bendahara PDIP Jateng, Agustina Wilujeng Pramestuti  yang harus merelakan kursinya di Senayan.

Nama lain yang juga tokoh politis di Jateng yang tak lolos adalah eks Bupati Klaten, Sunarna yang gagal bersaing di Dapil Jateng 8 yang meliputi Banyumas dan Cilacap.

Lalu ada pula Tuti Nusandari Roosdiono, Caleg PAW dari Tjahjo Kumolo yang diangkat menjadi menteri ini, gagal lolos dari Dapil Jateng 1 meliputi Kota Semarang, Kendal, Salatiga, dan Semarang.

Selanjutnya ada nama Riyanta. Ia merupakan caleg incumbent dari Dapil Jateng 3 meliputi Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan.

Pria yang berprofesi sebagai advokat ini merupakan anggota DPR RI dari PAW Imam Suroso yang meninggal dunia. Sayang, pada Pemilu 2024 ini, Riyanta terlempar dari Senayan.

Selanjutnya, ada nama Rahmad Handoyo, yang harus bertarung dengan tokoh partai, semisal Puan Maharani dan Aria Bima di Dapil Jateng 5 yang meliputi Kota Solo, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali.

Lalu, Paryono yang juga harus 'gigit jari' karena tak lolo dari Dapil 4 Jateng yang merupakan dapil negara karena berisi pimpinan partai, semisal Bambang Wuryanto yang merupakan Ketua Bapillu PDIP sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng serta Diah Pikatan yang merupakan anak Puan Maharani.

Kemudian ada nama Dewi Aryani. Suara caleg petahana Dewi Aryani harus kalah dari pendatang baru di Dapil Jateng 9 meliputi Brebes, Tegal, dan Kota Tegal.

Terakhir adalah Prof Hendrawan Supratikno yang gagal maju dari Dapil Jateng 10 yang meliputi Pekalongan, Pemalang, Batang, dan Kota Pekalongan.

Tereliminasinya para politisi itu, seolah menjadi anomali tersendiri bagi PDIP sebab, selain sendiri keluar sebagai pemenang sebagai partai dengan paling banyak dipilih.

Puan Maharani, yang juga berangkat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng, juga menjadi politisi paling banyak se-Indonesia dalam mengumpulkan suara ditingkat perorangan.

Selain PDIP, PKB juga menjadi partai yang paling banyak tak meloloskan kadernya. Tercatat ada lima incumbent yang juga dipastikan tak lolos kembali ke Senayan. Mereka adalah, Luluk Nur Hamidah, Luqman Hakim, Abdul Kadir Karding, Nur Nadlifah dan Bisri Romly.

Incumbent lain yang gagal lolos ke Senayan adalah Mujib Rohmat (Partai Golkar), Endang Maria Astuti (Partai Golkar), Dito Ganinduto (Partai Golkar).

Caleg Incumbent lain yang tak lolos yakni Eva Yuliana (Partai Nasdem), Wisnu Wijaya Adi Putra (PKS), Lasmi Indaryani (Partai Demokrat), Rojih (PPP), Muhamad Arwani Thomafi (PPP) dan KH Muslich Zainal Abidin (PPP).

PPP tidak lolos ambang batas parlemen, sehingga semua caleg petahana DPR RI otomatis gagal kembali ke Senayan.

Total, ada 24 Incumbent dari Dapil Jateng yang tak lolos menjadi anggota DPR RI. Kepastian itu bisa disimpulkan dari hasil pengumuman KPU Provinsi Jawa Tengah yang selesai melakukan rekapitulasi suara dan mengesahkan perolehan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) pada Selasa (12/3) lalu.

Handi Tri Ujiono, Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak atas suksesi Pemilu kali ini.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemilih, penyelenggara pemilu, dan pemerintah di Jawa Tengah atas sukses pemilu 2024. Mudah-mudahan hasil pemilu ini menjadi harapan kita untuk menjadi negara yang lebih maju," katanya dikutip dari laman KPU Jateng.