BI dan Delapan Bank Buka Penukaran Uang Di Tri Lomba Juang

Bank Indonesia dan delapan bank membuka layanan penukaran uang bagi masyarakat di area parkir GOR Tri Lomba Juang Semarang mulai 21 hingga 24 Mei 2018. Layanan ini guna memudahkan masyarakat jelang Lebaran


Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo mengatakan, permintaan uang pecahan baru jelang lebaran selalu mengalami peningkatan.

Tahun lalu realisasi jumlah penarikan uang oleh perbankan di Jawa Tengah mencapai Rp20,28 Triliun dan jumlah penukaran di loket maupun kas keliling oleh masyarakat mencapai Rp,125,1 Miliar," katanya, Senin (21/5).

Dia melanjutkan, rincian penukaran didominasi oleh uang pecahan kecil  yaitu uang pecahan Rp10.000 sebesar 26 persen, Rp20.000 sebesar 29 persen serta Rp5.000 sebesar 26 persen.

Untuk menghadapi kenaikan dimaksud, KPw BI se-Jawa Tengah yang meliputi KPw BI Prov. Jateng, KPwBI Solo, KPw BI Purwokerto dan KPw BI Tegal telah menyiapkan uang tunai sekitar Rp23,2 Triliun dalam berbagai pecahan.

Salah satu proses distribusi melalui mobil kas keliling di area parkir Tri Lomba Juang selama empat hari ini. Masyarakat bisa menukarkan uang mereka mulai pukul 09.00 WIB dan akan berakhir bilamana kartu antrian telah mencapai maksimal 800 orang atau waktu telah menunjukkan pukul 12.00 WIB," katanya.

Pihaknya juga bekerjasama dengan 58 bank yang ada di Semarang untuk melayani penukaran uang dengan jadwal Selasa hingga Kamis. Masyarakat tidak perlu datang ke BI, cukup mendatangi bank-bank terdekat.

Para pemudik yang belum sempat menukarkan uang pecahana bisa ke rest area Tol Ungaran mulai pukul 09.00-12.00 pada 5-7 Juni 2018.

Dia menerangkan, area ini dipilih sebagai tempat penukaran, karena diperkirakan pada tanggal tersebut, sebagian masyarakat sudah mulai melakukan perjalanan mudik. Berbagai upaya ditempuh agar lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan penukaran uang.

"Mereka tidak perlu menukarkan uang selain di bank, dengan keamanan dan jumlah yang belum terjamin. Jangan sampai sudah tidak gratis, malah di dalamnya ada uang palsu atau malah jumlahnya kurang," terangnya.