PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BKK Kabupaten Batang menyebut masih ada debiturnya terdampak pandemi. Sehingga sejumlah angsuran kredit belum lancar.
- Kisah Sukses Pabrik Rambut, Dongkrak Ekonomi Lokal Purbalingga
- Pengamanan Objektif Vital Nasional, Semen Gresik Perkuat Sinergitas dengan Polres dan Kodim Rembang
- Testimoni Dua Influencer Gunakan BBM Berkualitas di Kebumen International Expo
Baca Juga
Hal itu disampaika Direktur Umum dan Kepatuhan, BKK Kabupaten Batang, Dany Kukuh Pamungkas.
"Beberapa jenis usaha memang terdampak dan mengalami kendala. Hal tersebut terjadi pada 2021 saat puncak Covid-19," katanya pada RMOL Jateng, Minggu (3/4) malam.
Dany mengatakan masalah kredit tidak hanya pandemi. Contohnya petani yang gagal panen karena cuaca buruk.
Untuk nasabah yang mengalami kendala, pihaknya tidak serta merta mengategorikan ke dalam kredit macet. Pihaknya selalu berkomunikasi dengan nasabahnya untuk mencari solusi bersama
Di sisi lain, pihaknya juga menargetkan rasio kredit bermasalah di bawah 5 persen pada akhir 2022.
"Kami yakin, karena saat ini progres perbaikan terus dilakukan, dan kondisi kami saat ini normal terkendali," kata Dany.
Ia mengatakan bahwa faktor kesehatan bank terdapat beberapa indikator, tidak hanya NPL. Beberapa indikator lainnya yaitu aset, ROA, BOPO dan sebagainya.
- Kemenaker Bangun Anjungan Siap Kerja di KIT Batang
- Rhenald Kasali Sebut Pandemi Munculkan Ledakan Mengubah Ekonomi
- Salurkan Rp725 Juta, SIG Peduli Bangun Sarana Umum dan Pendidikan di Jawa Tengah