Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng mengerahkan tim ke daerah terdampak banjir rob. Tim itu siaga di posko hingga dapur umum. Mereka akan berkoordinasi dengan BPBD kota/kabupaten terdampak.
- Agustina Wilujeng Ajak Kalangan Muda Tanamkan Semangat Kartini
- Kasus Hilangnya Pegawai Bapenda, Hendi Sebut Iwan Budi Suka Hal Mistis
- Punya Dua Hajat Besar, Pemkot Semarang Tutup Beberapa Ruas Jalan Protokol
Baca Juga
Kabag Tata Usaha (TU) BPBD Jateng Safrudin menjelaskan, pihaknya telah menerjunkan tim ke daerah terdampak banjir. Sementara ini, tim disebar di wilayah Kota Semarang dan Sayung Kabupaten Demak.
"Tiga tim dari BPBD provinsi. Turun lagi, tim DU (dapur umum) dan tim genset," kata Safrudin, Selasa (24/5).
Menurutnya, tim telah bekerja baik di posko untuk evakuasi maupun dapur umum. Tim akan bekerja selama banjir terjadi. Mengacu informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, prakiraan pasang surut rob terjadi dua hari, yaitu 23-24 Mei 2022.
BPBD Jateng mencatat, sejumlah wilayah di pantura Jateng yang terdampak banjir rob, seperti di Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Semarang, Demak dan Pati. Oleh karena itu, BPBD Jateng telah berkoordinasi dengan BPBD daerah lain serta pemerintah setempat.
Banjir rob yang termasuk parah terjadi di Kota Semarang.
Safrudin menuturkan, wilayah yang terdampak di Semarang adalah Tambaklorok, Bandarharjo, Trimulyo dan area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Dengan ketinggian rob di pukul 15-00-17.00 WIB bisa mencapai 1,1 meter.
Mengingat banjir rob masih tinggi, BPBD Jateng mengimbau agar aktivitas pekerjaan di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk berhenti lebih dulu.
"Karena ada pengelolanya (perusahaan), kalau fenomenanya seperti ini lebih baik diliburkan. Di kawasan industri pelabuhan, kalau tanggul yang jebol belum ditangani darurat, air kemungkinan masih akan masuk lagi," ungkapnya.
Sedangkan untuk penanggulangan tanggul jebol, lanjut dia, BPBD Jateng sudah koordinasi dengan PT Pelindo. Namun hal itu belum dilakukan sekarang, sebab arus air juga masih kencang. Sehingga belum bisa dilakukan penanganan.
"Mungkin nunggu surut baru dilakukan penanganan darurat. Belum bisa langung diatasi permanen. Kita belum tahu panjang tanggul yang jebol, lebarnya berapa," sambung Safrudin.
Untuk warga yang permukimannya terendam banjir rob, diimbau agar mengungsi di tempat yang telah disediakan di masing-masing daerah.
"Mungkin kalau rumahnya sudah tenggelam, sementara mengungsi, amankan surat penting seperti KTP, surat nikah, sertifikat. Kita harapkan mereka punya tas siaga," ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebelumnya telah meminta BPBD Jawa Tengah untuk mempersiapkan posko dan dapur umum guna penanganan dampak banjir rob. Ganjar juga telah melakukan pemantauan titik banjir di sejumlah wilayah.
- Wali Kota Tegal Beri Pesan Menyentuh Bagi 215 Calon Haji Kota Tegal
- Sebanyak 4.884 Penumpang Tiba di Stasiun Cepu Blora
- Desa Di Banyumas Ini Berdayakan Warga Jadi Tenaga Kesehatan Dadakan