Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR bersama Jasa Marga dan PT Waskita Toll Road melakukan pemantauan udara lalu lintas di sepanjang jalan tol mulai Jakarta-Cikampek hingga Kalikangkung, Sabtu (30/4).
- Harga Rawit Meroket, Pedagang Kuliner Kelabakan
- Jelang Idul Fitri, Walkot Tegal Gelar Operasi Makanan
- KA Manahan Resmi Diluncurkan
Baca Juga
Kepala BPJT Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan setelah pemantauan yang dilakukan sejak pagi hingga siang hari didapat hasil jika pembelakuan sistem jalan tol satu arah atau one way dinilai berhasil. Pasalnya, sepanjang tuas jalan tol hingga Kalikangkung arus lalu lintas terpantau ramai lancar dan tidak terjadi penumpukan kendaraan.
Bahkan ruas tol Cipali yang sempat diberlakukan dua arah dengan kepadatan kendaraan mencapai 80 persen setelah diberlakukan one way turun hingga 50 persen dan traffic kendaraan kembali lancar.
Namun, Danang menyampaikan ada beberapa catatan mulai dari adanya antrian di bahu jalan yang dikarenakan adany kerusakan pda kendaraan pemudik maupun beberapa pemudik yang sudah merasa lelah dan ingin beristirahat sebelum menemukan rest area.
“Fenomena berhenti dibahu jalan ini memang selalu muncul dan ini menjadi salah satu penyebab antrian kendaraan tapi petugas PJR sigap ketika melihat ada yang berhenti dibahu jalan langsung disamperin dan diarahkan untuk segera ke rest area,” kata Danang saat meninjau di Gerbang Tol Kalikangkung.
Selain itu, Danang juga menyoroti kondisi didalam rest area. Danang menyebut ada salah saru rest area tipe B yang terlihat cukup penuh hingga ujung kendaraan keluar sampai ke main road. Harapannya antrian panjang ini bisa dikelola dengan baik.
Selain itu antrian didalam toilet rest area, Ia meminta antrian tidka boleh dari 10 menit. Jika memang terjadi kepadatan antrian toilet maka petugas yang ada di rest area bisa melakukan rekayasa.
“Kalau ibu-ibu tetap ingin menggunakan rest area yang permanen bukan temporary, sehingga yang untuk laki-laki digunakan utnuk perempuan dan yang laki-laki bisa fokus menggunakan rest area temporary atau portabel,” tuturnya.
Secara nasional, ada 2.800 penambahan toilet portabel yang dipasang di masing-masing rata area. Sementara jumlah toilet permanen ada 1.700 toilet.
“Artinya kita sudah menyiapkan dengan baik dari sisi toilet agar tidak ada antrian panjang,” pungkasnya.
- Pemkab Purbalingga Usulkan Rute Penerbangan dari Bandara JB Soedirman
- Sido Muncul Salurkan Bantuan Senilai Rp500 Juta untuk Korban Gempa Cianjur
- Sebelum Puasa, Pedagang Dasaran Terbuka Johar akan Diundi