Kepala Bidang Sistem Informasi Layanan Jalan Tol Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ali Rachmadi, menyebutkan faktor penyebab terbesar kecelakaan di jalan tol Trans Jawa karena human error.
- Pantura Semarang-Demak Terendam Banjir Rob
- Dilanda Kekeringan, Polisi Salurkan Bantuan Air Bersih
- Jelang Pemberangkatan Calon Haji, Kemenag Batang Bekali Karom
Baca Juga
"Seperti mengantuk saat mengemudi di jalan tol dan pengemudi kelelahan," kata Ali Rachmadi saat digelarnya Temu Pelanggan PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) secara luring di Ramashinta Ballroom Hotel Patra Semarang dan daring melalui video conference Zoom, Selasa (28/11).
Mengusung tema "Sinergi Bersama Pelanggan, Wujudkan Ketertiban dan Keselamatan Berlalu Lintas di Jalan Tol Trans Jawa", kegiatan ini melibatkan Anak Perusahaan Jalan Tol di Wilayah Jawa Tengah.
Hadir sebagai narasumber Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Agus Suryo Nugroho, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Erry Derima Ryanto, Pengamat Transportasi Miming Miharja, Influencer dan Youtuber Ridwan Hanif dan Direktur Bisnis PT Jasamarga Transjawa Tol.
Lebih jauh Ali memaparkan, tingginya angka kecelakaan di Jalan Tol juga ditemukan penyebab yang lainnya yakni pelanggaran kendaraan Over Dimension, Over Load, Overspeed, dan Underspeed yang juga menjadi penyebab kecelakaan.
"Oleh karena itu, diharapkan Badan Usaha Jalan Tol dapat menyiapkan langkah-langkap antisipasi agar meminimalisir resikonya dan keselamatan di jalan tol semakin baik,” ungkapnya.
BPJT disebutkan dia, telah mengeluarkan Panduan Teknis Keselamatan di Lokasi Pekerjaan Jalan.
"Sehingga diharapkan pengelola jalan tol dapat mengikuti panduan ini agar proses pekerjaan dapat lebih aman," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pratomo Bimawan Putra selaku Direktur Bisnis PT Jasamarga Transjawa Tol menyebutkan maksud digelarnya temu pelanggan ini untuk meningkatkan engagement dan komitmen PT Jasamarga Transjawa Tol kepada para pengguna jalan tol Trans Jawa.
"Khususnya di Wilayah Jawa Tengah melalui suatu Forum Talk Show yang dilaksanakan secara hybrid. Sehingga Pengelola Jalan Tol dapat meningkatkan hubungan yang erat dengan Pengguna Jalan Tol," kata Bima.
Ia menambahkan, bahwa acara ini juga sebagai sarana pengelola jalan tol untuk menyampaikan informasi yang jelas terkait bisnis jalan tol kepada pengguna jalan.
Pengamat Transportasi Miming Miharja menjabarkan hasil kajiannya tentang kedisiplinan berkendara di jalan tol.
"Saat terjadi pandemi Covid-19, pelaku pergerakan di jalan tol mempunyai attitude atau motivasi menaati protokol berkendara di jalan tol karena hal ini menyangkut bentuk proteksi terhadap dirinya," imbuhnya.
Pelaku pergerakan akan melihat role model eksternal di situasi tertentu sebelum memutuskan pengambilan keputusannya.
Pemateri lainnya, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Agus Suryo Nugroho menyampaikan perbandingan fatalitas di jalan tol.
Menurut dia, tahun ini, angka fatalitas di jalan tol wilayah Jawa Tengah mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya
Hal ini dapat tercapai atas kolaborasi dari berbagai pihak, baik dari Satuan Kepolisian, Dinas Perhubungan, Pengelola Jalan Tol, Pengusaha dan pengemudi itu sendiri," ujar Agus Suryo.
Agus melanjutkan, peran teknologi menjadi poin penting dalam upaya penegakan hukum yang lebih transparan dan massive di jalan tol.
Untuk itu, ia mengajak seluruh pengendara agar terus meningkatkan kedisiplinan untuk wujudkan keselamatan saat berkendara di jalan tol.
kegiatan melibatkan 150-an peserta diantaranya komunitas mobil, agen perjalanan, para pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah, perwakilan media, pengusaha dan instansi pemerintah di Wilayah Kota Semarang, Solo dan sekitarnya.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi bersama PT Jasamarga Transjawa Tol Representative Office 2 Ruas Semarang Seksi A,B,C, PT Jasamarga Semarang Batang, PT Trans Marga Jateng, dan PT Jasamarga Solo Ngawi.
- Aspikom Luncurkan Direktori MBKM
- Penjualan Hewan Kurban Turun Drastis
- Polres Tegal Kota Ajak IWO Tegal Raya Jaga Kondusifitas Wilayah