Penjualan Hewan Kurban Turun Drastis

Penjualan hewan kurban pada Idul Adha 1422 Hijriah terbilang sepi. Selain pembeli, penjual hewan kurban yang menjajakan ternaknya pada Lebaran Haji tahun ini.


Salah satu penjual hewan kurban Nunung Wijayanti dari peternakan Haji Sutomo Pati, mengaku penjualan tahun ini berbeda sangat jauh dibanding tahun lalu, meski kondisinya sama masih dengan wabah Covid-19. 

Menurut Nunung, imbas dari PPKM Darurat yang berlaku saat ini membuat banyak orang enggan dan ragu untuk membeli hewan kurban.

Pasalnya banyak dari masyarakat yang masih kebingungan untuk menyembelih hewan kurban, karena beberapa masjid maupun mushola tidak menyelenggarakan prosesi penyembelihan hewan.

"Karena banyak sekali masjid atau mushola yang tidak mengadakan penyembelihan jadi penjualan sangat sepi sekali," keluh Nunung, saat ditemui di kandang tempatnya berjualan di Pasar hewan kurban di kawasan Jolotundo, Kota Semarang, Kamis (15/7).

Nunung mengaku bukan baru kali ini berdagang hewan kurban di kota Semarang. Menurutnya hingga sepuluh ahri dirinya berjualan hewan kurban, hanya masih laku 30 ekor kambing dan empat ekor sapi. Padahal hewan kurban yang dibawa jauh-jauh dari Pati baik kambing maupun sapi berjumlah 110 ekor.

"Biasanya kalau sudah mendekati hari raya sudah sampai 80 ekor terjual, tahun kemarin bahkan kita laku 100 ekor lebih," katanya.

Nunung mengisahkan, pada Lebaran Idul Adha tahun lalu, dalam waktu satu minggu saja sudah bisa menjual lebih dari 50 hewan kurban, berbeda jauh dengan tahun ini. Dirinya juga tidak melakukan penjualan secara online seperti yang sempat disarankan oleh pemerintah. 

"Penjualan online kami tidak lakukan karena biasanya pembeli lebih suka lihat langsung," terangnya.

Untuk menggaet pembeli, Nunung juga tidak melakukan penurunan harga hewan. Harga yang dipatok masih tetap harga standar. Untuk sampai ia banderol mulai harga Rp17 juta hingga Rp26 juta. Sedangkan untuk kambing dipatok mulai Rp2,5 juta hingga Rp10 juta.

"Banting harga tidak kita lakukan karena kalau tidak laku ya kambing kita pulangkan ke kandang, karena kita ada kandang sendiri untuk sapi dan kambing," paparnya.

Harga yang dipatok bahkan disamakan dengan harga hewan kurban pada tahun lalu. "Harga sudah kita samakan dengan tahun kemarin tapi karena tahun ini masih banyak yang ragu mau kurban atau tidak, karena aturan dari pemerintah juga jadi membuat banyak masjid banyak yang tidak membuka penyembelihan kurban," tandasnya.