BPS Kota Semarang Sebut Tingkat Okupansi Hotel Menurun

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang mencatat tingkat okupansi atau hunian kamar hotel pada bulan Oktober mengalami penurunan sebesar 0,19 persen dibanding bulan September. Pada bulan Oktober 2022 tingkat okupansi hotel ada pada angka 56,13 persen.


Kepala BPS Kota Semarang, Fachruddin mengatakan, perkembangan pariwisata di Kota Semarang jika dilihat dari kunjungan tamu hotel memang mengalami sedikit penurunan. 

"Tingkat penghunian kamar (okupansi) sebesar 56,13 menurun 0,19 dibanding bulan September 2022. Sementara dari sisi penghunian kamar, hotel bintang lima menjadi tempat paling banyak dikunjungi yaitu sebesar 65,13 persen," kata Fachruddin saat jumpa media di gedung P3DN, Balaikota Semarang, Kamis (1/12).

Ia menyampaikan, tingkat hunian kamar yang paling rendah dialami oleh hotel bintang 1 yang okupansi hanya terisi sebesar 35 persen. Sementara itu rata-rata lama menginap (RLM) wisatawan yang datang ke Kota Sematang pada bulan Oktober adalah 1,44 persen.

"Data ini tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Hotel bintang lima mendapat peringkat paling tinggi untuk RLM yakni 1,69 per malam," ungkapnya.

Sementara untuk kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Semarang selama bulan Oktober dinyatakan tidak ada wisatawan asing melalui pintu masuk Bandara Ahmad Yani sehingga data yang diterima oleh BPS adalah 0 persen.