Bulog Makin Pede Jualan Beras Kemasan

Perum Bulog menargetkan beras kemasan dalam bentuk renceng atau sachet dapat di­distribusikan secara nasional pada September tahun ini. Be­ras sachet ini bakal kembali diproduksi mengingat animo masyarakat cukup bagus.


Respons positif datang dari warga di Jawa Barat. Saat ini, produksi beras sachet di tanah pasundan sudah sangat tinggi.

"Di Jawa Barat, penjualan be­ras sachet sudah mencapai 11 ton selama dua pekan Juni 2018," tutur Direktur Bulog Imam Subowo, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL

Kemudian bergerak ke Jawa Tengah dan Jawa Timur yang sudah produksi juga mulai ban­yak diminiati. "Menyusul Jawa Timur dan Jawa Tengah masing-masing sebanyak 9 ton. Kita sudah produksi secara bertahap, mungkin minggu ketiga Juli ini seluruh Indonesia sudah bisa produksi," tuturnya.

Imam berharap, pada bulan September 2018 produksi beras sachet sudah semua (tersebar). Dijelaskan, pada tahap awal, beras renceng disebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yog­yakarta, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, serta Bengkulu. Oleh sebab itu, Bulog memastikan ketersediaan produk tersebut.

Harga beras sachet akan diben­derol sekitar Rp 2.500 per 200 gram. Ia menilai, harga tersebut hanya sementara dan berlaku di seluruh Indonesia. Namun, harga ini sewaktu-waktu dapat berubah tergantung perkemban­gan ke depannya.

"Untuk berat beras sachet ini, kita akan lihat respons pasarnya seperti apa. Misalnya, kebutuhan masyarakat 3 ons, maka akan kita produksi. Intinya, kalau kita tidak tes pasar, kita tidak akan tahu kuncinya baik dari sisi harga maupun jumlahnya," terang dia.

Lebih lanjut, beras sachet sudah dijual ritel, namun belum masif. Beras ini juga dapat ditemui di Rumah Pangan Kita (RPK). "Tanggapan masyarakat dengan beras renceng ini alham­dulillah cukup bagus. Harapan­nya, Bulog mengutamakan ketersediaan beras renceng seh­ingga beras gampang diperoleh," tuturnya.