Munculnya embun es atau warga di sekitar Dataran Tinggi Dieng menyebutnya Bun Upas, mengancam tanaman kentang milik petani.
- Ketua DPRD Kota Semarang Minta Pedagang Patuhi Aturan Wali Kota Segera Pindah ke Pasar Johar
- IOH Tingkatkan Jaringan Hingga 50 Persen
- Pertumbuhan Ekonomi Jateng Sedikit Lebih Tinggi Dibandingkan Nasional
Baca Juga
Tanaman hortikultura itu selama ini menjadi andalan petani Dieng, disamping tanaman sayuran lainnya.
Salah seorang warga Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Alif Fauzi mengungkapkan, Bun Upas sudah muncul satu pekan terakhir. Munculnya bun upas mulai malam hingga pagi hari.
"Suhu di Dieng mencapai 5 derajat celcius. Bahkan terkadang lebih dingin lagi," kata Alif Fauzi yang dihubungi RMOLJateng, Minggu (2/8).
Alif mengungkapkan, munculnya embun es akan mengancam areal tanaman petani. Tanaman yang dikhawatirkan akan mati yakni kentang.
"Munculnya embun es akan mengakibatkan daun pada tanaman kentang layu, praktis setelah layu pertumbuhan kentang tidak bagus, bahkan langsung mati dalam beberapa hari kemudian," ujar Alif.
Alif mengakui, munculnya embun upas menjadi momok bagi petani kentang. Tanaman kentang yang belum berumur sebulan biasanya tak kuat bertahan alias mati ketika membeku. Tanaman berumur dewasa relatif mampu bertahan, meski tetap rentan rusak hingga mati jika kerap diselimuti es.
"Para petani biasanya melakukan upaya untuk menutupi tanamannya dengan plastik seperti dibuat rumah beratap plastik. Itu biasanya dilakukan pada tanaman muda yang kurang dari sebulan. Cara lain yang dilakukan dengan menyiram air, tapi cara ini sulit dilakukan karena keterbatasan air di areal kebun kentang," tutur Alif.
- Pj Gubernur Jateng: Waspadai Inflasi Paska Pemilu
- Distaru Luncurkan Tata Ruang Pro Investasi Demi Mudahkan Investasi
- Sambut Hari Pahlawan, KAI Gratiskan Tiket Kereta Bagi Guru, Nakes dan Veteran