Buntut Protes Jam Operasional Pedagang Malam, Muncul SK Gubernur

Beredarnya video Bupati Sukoharjo yang diprotes pedagang saat menutup warung yang melebihi jam operasional, membuahkan hasil.


Beredarnya video parodi lagu Indonesia Raya yang diunggah oleh akun YouTube My Asean yang memiliki profil logo bendera Malaysia beberapa saat lalu menimbulkan kehebohan di dunia maya.

Video tersebut mengganti lambang negara Indonesia Burung Garuda dengan karikatur ayam berlambang Pancasila disertai latar belakang bendera Merah Putih.

Terdapat juga animasi dua anak yang terlihat sedang buang air kecil dalam video tersebut. Video itu juga menampilkan penghinaan terhadap Presiden Soekarno, proklamator RI dan Presiden Jokowi.

Respon kecaman datang dari berbagai pihak salah satunya dari komunitas diaspora pemuda Indonesia di Turki, Caraka Muda Nusantara.

"Kami (Caraka Muda) mengecam keras tindakan penghinaan terhadap lagu kebangsaan, bendera, lambang negara dan para Presiden Indonesia tersebut. Insiden tersebut memperlihatkan bahwa simbol negara dan kedaulatan Indonesia telah dilecehkan secara semena-mena di ruang publik," kata Adhe Nuansa Wibisono, Ketua Umum Caraka Muda Nusantara di Ankara, Turki, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/12/2020).

Berdasarkan pada UU No. 24 Tahun 2009 disebutkan bahwa Bendera, bahasa dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan simbol kedaulatan dan kehormatan negara, serta simbol identitas wujud eksistensi bangsa dan negaraâ€.

Wibisono kemudian meminta pemerintah Indonesia terutama Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur untuk terus mengawal insiden ini.

"Caraka Muda mendukung langkah diplomatik yang telah diambil oleh pihak Kemenlu dan KBRI Kuala Lumpur dalam penyelesaian kasus ini. Kami mendengar, KBRI telah melaporkan kasus penghinaan tersebut kepada pihak berwenang di Malaysia," ujarnya.

"Dengan dukungan publik yang terus meluas saya yakin Kemenlu dan KBRI dapat mengawal insiden ini secara serius hingga pelakunya ditangkap," ungkap mahasiswa doktoral Turkish National Police Academy tersebut.

Sementara itu Ketua Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila Caraka Muda Nusantara, Martunus Abdul Wahid memuji respon cepat dan sikap tegas dari Wakil Ketua DPR-RI, Azis Syamsuddin terkait insiden penghinaan simbol negara ini.

"Sikap tegas Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dalam merespon kasus ini patut mendapatkan apresiasi dan dukungan. Kami di Caraka Muda mendukung pernyataan beliau agar institusi negara seperti BSSN, BIN dan Kemenlu segera melakukan koordinasi terkait untuk melakukan investigasi mendalam, serta mengirimkan nota diplomatik dan surat protes kepada pemerintah Malaysia,†ujar Martunus.

"Insiden ini jika tidak direspon secara serius dapat mempengaruhi wibawa dan kehormatan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berdaulat di mata internasional. Sekarang publik di Indonesia ingin melihat seberapa serius pemerintah, khususnya pihak eksekutif dalam mengawal kasus penghinaan simbol negara ini,†pungkas Alumni UIN Ar-Raniry Banda Aceh tersebut.