Bunuh Mertua Karena Sakit Hati Disuruh Cerai

Seorang menantu yang tega menghabisi nyawa mertunya dengan cara memukul kepalanya dengan balok kayu dipicu lantaran sakit hati karena disuruh bercerai.


Baca Juga :

http://www.rmoljateng.com/read/2019/09/08/21771/Menantu-Bunuh-Mertua-

Korban, Ponijan (57) dipukul kepalanya dengan balok kayu saat tertidur di kamarnya di desa Nolokerto kecamatan Kaliwungu.

Pelaku Wahono yang kerap memukul istrinya diminta korban untuk menceraikan anaknya.

Istri pelaku yang juga anak korban, Ria Fidayani mengatakan suaminya sering main tangan.

"Dia (pelaku) sering mukulin saya, orang tua saya tak tega melihat saya sering dipukul suami. Dia memberi nasihat. Seminggu lalu pelaku juga memukul saya dan pergi ke rumah orangtuanya, sejak itu tak pulang," katanya.

Seminggu yang lalu, pelaku tidak pulang ke rumah dan memilih tinggal di rumah orangtuanya tidak jauh dari rumah korban.

Tidak ada yang tahu kejadian tersebut, mengingat Ponijan tinggal sendiri.

Anak korban mengetahui ayahnya meninggal saat mendatangi rumah korban.

"Saya suruh anak saya ke rumah kakeknya untuk bangunin. Anak saya pulang sambil nangis dan dia bilang kalau kakeknya tidur tapi ngeluarin darah," tambahnya.

Ria kemudian mendatangi rumah korban dan menemukan korban sudah dalam kondisi tewas bersimbah darah.

Polisi yang menerima laporan pembunuhan ini langsung melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi.

Polisi mengamankan kayu balok yang diduga digunakan pelaku. Kapolsek Kaliwungu AKP Akhwan Nadhirin mengatakan, motif sementara pembunuhan ini dilakukan pelaku lantaran jengkel dan emosi karena mertuanya meminta pelaku menceraikan istrinya.

"Pelaku ini sudah emosi dari semalam, kemudian masuk ke dalam rumah korban dan memukul bagian kepala hingga tewas. Pelaku sudah dendam lama terhadap korban karena korban meminta agar pelaku bercerai dengan anaknya," katanya.

Pelaku Wahono diamankan di Polsek Kaliwungu tidak lama setelah melakukan pembunuhan.

Pelaku, Wahono, mengaku, tega membunuh ayah mertuanya lantaran sakit hati disuruh cerai.

"Dari semalam saya ngga bisa tidur, saya sakit hati. Pagi jam 5 saya ke rumah korban, korban yang lagi tidur langsung saya pukul bagian kepala sebanyak tiga kali," katanya.

Pelaku kemudian mengembalikan kayu balok diposisi samping rumah korban dan kabur dari lokasi untuk menemui keluarganya dan mengakui perbuatannya.

"Habis saya bunuh, kayu itu saya taruh lagi ditempat yang saya terus saya kabur. Saya temui keluarga saya dan mengaku telah membunuh mertua," pungkasnya.

Sementara jenazah korban usai diidentifikasi tim Inafis Polres Kendal dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang untuk diautopsi.